Hosnews.id||-GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, mulai pada tanggal 23 Maret sampai dengan tanggal 5 April 2021. Ini dilakukan karena PPKM Mikro efektif menurunkan kasus positif covid-19.
“Alhamdulillah, PPKM Mikro ketiga ini secara konsisten bersama PPKM Mikro sebelumnya, terbukti bisa memberi dampak pada penurunan kasus penyebaran Covid-19 di Jatim,” kata Khofifah, di Surabaya, selasa, 23 Maret 2021.
Perpanjangan PPKM ini merupakan periode keempat sejak pertama kali ditetpkan pada Perpanjangan pemberlakuan PPKM Mikro ini sendiri, berdasar kepada Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 2021 tanggal 19 Maret 2021, Tentang Perpanjangan Pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Covid 2019.
Khofifah menyebut berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, intervensi PPKM Mikro terbukti sangat efektif untuk menurunkan penyebaran Covid-19 di Jatim. Karenanya, perpanjangan PPKM Mikro diharapkan dapat semakin menekan angka penyebaran Covid-19 di Jatim. “Kita harap perpanjangan PPKM Mikro akan makin menekan penyebaran Covid-19 di Jatim,” katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, jelang akhir periode PPKM Mikro ketiga tercatat konfirmasi kasus harian Jatim mencapai angka 300-an kasus per harinya. Hal ini turun drastis jika dibandingkan sebelumnya yang mencapai 1.100-an kasus per harinya.
Selain itu, kata Khofifah, hasil signifikan juga tampak pada penurunan jumlah pasien covid-19 yang harus dirawat di Ruang Isolasi Biasa maupun ICU. Selama PPKM tahap 1 dan 2, dan PPKM Mikro tahap 1 dan 2, BOR Isolasi biasa di Jatim telah berhasil turun dari 79 persen menjadi 29 persen. BOR ICU juga telah berhasil turun dari 72 persen menjadi 49 persen. Artinya, keterisian rumah sakit di Jatim sudah sesuai syarat dari WHO yakni dibawah 60 persen.
“Alhamdulilah saat ini di Jatim sudah tidak ada zona merah, dan 16 kabupaten/kota sudah masuk di zona kuning. Ini artinya pelaksanaan PPKM Mikro ini sudah di jalur yang benar,” ujarnya.
Menurut Khofifah, keberhasilan PPKM Mikro di Jatim tidak lepas dari partisipasi aktif dari masyarakat, melalui support Kampung Tangguh yang telah ada sebelumnya. Sehingga pelaksanaan PPKM Mikro dirasa sangat sesuai dengan kondisi yang telah berlangsung di lapisan masyarakat paling bawah yaitu tingkat RT/RW.
“Saya terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak lengah atau menurunkan kewaspadaan. Bersama dengan berbagai elemen, masyarakat harus tetap waspada dan ketat menerapkan prokes dimanapun, dengan harapan wilayahnya bisa terus membaik dan menjadi zona hijau,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
(MzL/red/)