Tolak Bu Risma ke Bangkalan jika hanya Pencitraan; Data Bansos di Bangkalan Amburadul

Bangkalan – Pasalnya Menteri Sosial Tri Rismaharini akan melakukan lawatan ke Bangkalan, Madura pada Sabtu, 16 Oktober 2021.

Kunjungan Mensos Risma kali ini sesuai rentetan acara untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako dan atensi bantuan anak yatim piatu karena COVID-19. Juga Risma akan memantau jalannya vaksinasi di Bangkalan, Madura.

Sebelum kunjungan Risma esok, ke berbagai lokasi di Bangkalan. Kunjungan Menteri Sosial (Mensos) ini, mendapat sorotan dari Ketua DPD Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI), Moh Hosen.

Menurut Moh Hosen, kunjungan Risma cenderung dibuat-buat, bahkan kental nuansa pencitraannya.

Memang sejatinya Bu Risma mengurusi kepentingan rakyat yang lebih luas, tidak cuma Bangkalan. Tetapi kita sama-sama tau seringkali Bangkalan, Madura ini ribut masalah bansos. Utamanya soal data yang amburadul.

“Jadi menurut saya jika Bu Risma ke Bangkalan hanya membagikan paket sembako, lebih baik jangan ke Bangkalan. Ada persoalan yang lebih urgent dan genting di Bangkalan yaitu perbaikan data Bansos. Jadi seharusnya kunjungan Risma ke Bangkalan harus cek data Bansos dan kevalitannya,” papar Hosen. Jum’at (15/9/2021).

Selain itu Hosen paparkan, akibat tidak di verifikasi data Bansos, akhirnya banyak masyarakat yang mengaku miskin, sehingga Dinsos hanya sibuk menghabiskan anggaran dan kenyataan di lapangan meskipun orang kaya dapat bantuan.

“Ini diakibatkan, amburadulnya data penerima Bansos di Dinsos sehingga yang kaya dapat bantuan sedangkan yang miskin malah tidak dapat,” tegasnya.

Data yang terbaru lagi yang diterima tim kami yakni bahwa data di dinsos Bangkalan tidak sesuai dengan di BPS. Data orang miskin di versi dinsos sekitar 501 ribu warga.

Sedangkan di data BPS, hanya sekitar 200 ribu jiwa sekian yang masuk kategori miskin. Sementara jumlah warga Bangkalan hanya 1,2 juta jiwa. Ini sangat prihatin, kalau dipersenkan sekitar 48 persen warga Bangkalan masuk kategori orang miskin.

Dari tidak sinkronnya data tersebut, Hosen berharap kedatangan Risma ke Bangkalan tidak sia-sia. Jangan sampai persoalan data bansos kembali menjadi permasalahan di Bangkalan.

“Kami harap kedatangan Bu Risma tidak sia-sia ke Bangkalan. Data bansos amburadul, yang kaya dapat yang miskin merana, ini harus ada perbaikan. Minimal dengan kedatangan Bu Risma bisa mengoreksi hal itu dan tim di Dinsos bisa menyusun data yang valid. Sebab, orang miskin sangat membutuhkan bantuan tersebut,” papar Hosen.

Terakhir Hosen mengatakan, bahwa satu-satunya solusi perbaikan data bansos adalah transparansi, sehingga bantuan sosial yang nilainya fantastis ini bisa lebih tepat sasaran dan minim penyimpangan.

“Kami berharap semua data penerima Bansos baik PKH, BLT, BPNT dan bantuan lainnya, Bu Risma bisa mengintruksikan pada Dinsos Bangkalan agar dipublish by name by addres agar oknum-oknum yang ingin bermain akan berfikir dan tidak ada kesempatan untuk memanipulasi data,” pintanya. (Red)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini