BALI INDONESIA, Hosnews.id – Arif Martha Rahadyan wakil ketua Jaringan Wartawan Indonesia(JWI) yg juga seorang tokoh pendidikan dan pariwisata mengatakan agar kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif mengkaji ulang dengan banyaknya touris asing masuk ke Bali secara besar-besaran, ada apa?
Karena biaya hidup di bali sangat murah meriah,terkesan bali dijual murah bagi turis-turis.
Jadi bagi turis-turis yang hidup susah dinegaranya beramai-ramai pindah ke bali,saya sebagai warga negara indonesia sangat malu karena kesannya bali kita jual murah.
Saya mau mengakatan begini kata Arif, negara seperti Singapore, Perancis, Amerika, Italy, Jepang, Inggris, itu negara mahal. walaupun terkesan negara mahal turis tetap datang ke sana, Jumat (24/03/2023).
Bali harus seperti itu kita jual mahal, sehingga yang datang ke Bali bukan bule-bule susah, bule kos-kosan. Jadi saran saya jangan promosikan selamat datang ke Bali karena murah,artinya kita harus jual Bali mahal sehinga turis-turis yang datang keindonesia terseleksi.
Harga diri masyarakat Bali juga terangkat dengan Bali kita jual mahal,sehingga turis-turis luar tidak bisa menginjak injak atau menghina masyarakat disana dan sepele dengan harga diri masyarakat Bali karena dijual murah,dan ancaman yang paling bahaya kepada masyarakat Bali lapangan pekerjaan yang diserobot turis-turis dengan melakukan pekerjaan warga lokal di Bali,izin tinggal mereka disalah gunakan karena banyak turis yang bekerja di Bali.
Jadi sudah saatnya Bali kita jual mahal sehinga yang datang terseleksi,turis yang intelek,turis yang kaya,dan turis yang bisa merawat pulau Bali dan kearifan lokal budayanya, hanya turis-turis tertentu yang boleh masuk ke Bali.
Lihat sekarang di Bali, hanya kos-kosan dan hotel esek-esek yang penuh, jangan bangga kita dengan kondisi ini,apalagi generasi muda yang akan melanjutkan konsep pariwisata ini.
Jadi harapan saya kepada Kemenpraf agar kita ubah konsep jangan jual Bali sangat murah,saya selaku putra bangsa malu mendengar Bali kita jual teramat murah kepada turis-turis yang datang.
Dampak nya akan menambah masalah bagi masyarakat Bali,dan harus dibentuk satgas khusus untuk segera menangani masalah ini pungkas Arief pada Media Online.
Penulis : Hosnews