MEDAN, Hosnews.id – Viral di media sosial keributan yang terjadi di ruangan tunggu Unit PPA Mapolrestabes Medan.Keluarga terlapor atas nama Sahnan Harahap 22 tahun warga jalan Teratai GG.Keluarga, kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia .Kamis 1/06/2023.
Awalnya lantaran keluarga merasa kehilangan terlapor yang tak kunjung pulang kerumah 1 X 24 jam.
Kasman Harahap, Abang kandung terlapor yang dimana ikut mencari adiknya yang tak kunjung pulang sejak 25 mei 2023 , sampai 26 mei 2023.
Kasman menceritakan saat dikonfirmasi awak media Hos news ” Kami sudah sangat bingung kemaren itu kak,lantaran adik kami tidak pulang pulang kak,kami kira di culik atau di begal atau di bunuh orang karna adik saya Go-Jek”
Setelah dapat titik lokasi Karna kami cari melalui sinyal (UPS) hp hari Jumat tanggal 26 mei,kami tanyak ke piket penjagaan “Permisi pk apakah ada anak kami atas nama Sahnan Harahap? ” Piket Poltabes menjawab oh ada.Kami bilang ,kami mau jumpai pak! Sama dia.Tidak bisa ketemu jumpai aja juper ya.Kata yang piket. Kemudian
Kami bertanyak lagi siapa juper nya , “Oh itu ibu Sinta D Tobing.Dia tidak hadir hari ini karena lepas piket kata petugas jaga.Kami semakin bingung ,kami bilang mau lihat anak kami,tetap tidak boleh jumpa.Dan sementara ada di belakang kami duduk, kok melihat kami dan bilang saya orang tua anak yang dicabuli, Heran Kasman.
Sempat saya meminta maaf kepada keluarga pelapor dan saya juga bilang jika adik saya salah, saya minta maaf yang sedalam dalamnya kepada pihak keluarga dan kita nikahkan saja mereka.Berdamai secara kekeluargaan kata Kasman kepada Hos news. 30/05
Saya sempat disuruh keluar dan di ajak ayah pelapor untuk ke warung dan disana ayah pelapor meminta uang .
” Sudah saya minta 25 juta aja untuk perdamaian ini dan saya sudah habis 1 juta lebih untuk lapora polisi dan untuk penangkapan ini ” Kata Kasman meniru kan ucapan ayah pelapor.
“Kami bilang dari mana uang kami sebanyak itu pak,kami bukan orang kaya,adik saya tulang punggung keluarga dan adik saya yang mengurus ayah kami yang sedang sakit Setruk di rumah”
“Di bilang ayahnya terlapor lagi bahwa 10 juta lah itu “
Saya bilang kami rumbuk keluarga dulu karena dari mana kami dapat uang sebanyak itu,kami bukan orang mampu.
Setelah kami temui adik kami,saya menanyakan kronologi kejadian, Adik saya menceritakan dengan detail kronologinya sampai dia dibawak ke Polrestabes Medan.
“Awalnya adik saya di hampiri anak perempuan yang tidak dikenal ,meminta nomor hp adik saya ” Bang bisa minta nomor hp Abang? Kata si terlapor tidak dikasi awalnya,perempuan tu terus mendesak di mintanya lagi, terakhir dikasilah nomor What’s shapp nya ke perempuan itu.Di chatnya di tanyai dia ngajak kenalan adik saya dia menelepon lagi nanyak keberadaan adik saya dimana.Saya melihat dan mendengar ini banyak kejanggalan yang kami temukan.
“Adik kami dijebak,kami sudah mendalatkan keterangan saksi dilokasi dan keterangan adik saya bahwa adik saya tidak melakukan pencabulan,karena keterangan adik saya baru berkenalan dua hari. Yaitu perempuan ( pelapor) mengajak jalan ternyata ditengah jalan perempuan itu turun dan adik saya pulang ,tak lama adik saya di telepon disuruh datang lagi.dan sesampainya ditempat adik saya disergap langsung ditangkap ” tambahnya.
Kasman kembali menjelaskan bahwa pengakuan satpam di lokasi kejadian ketika ditanyakan, penangkapan tersebut mengaku bahwa telah terjadi penangkapan Narkoba.” Jadi benar benar adik saya di fitnah dan dikondisikan, itu anggapa keluarga. “Saya Abang kandungnya bang ” pungkasnya
Lalu Kasman menjelaskan bahwa kejadian yang dialami adik saya bermula saat pelapor mengajak jalan jalan menggunakan sepeda motor.Namun selama diperjalanan pelapor terus bermain hp dijalan. “Jadi si perempuan (pelapor) karena main Hp sepanjang jalan,adik saya menegur dengan menepuk paha pelapor sambil bertanya. ” Macem mana ,kita mau kemana ” seperti itu.
Itulah yang dituduhkan sebagai tindak pencabulan.pungkasnya
Kasman kembali menjelaskan bahwa saat ini tidak ada visum,tidak ada bukti dan saksinya cuma warga yang ada disitu .” Kejadian siang bolong,diatas kereta lagi apa mungkin bisa melakukan pencabulan diatas kereta ? Siang siang dan ditempat umum( jalan raya)
Dan mengapa kok tidak teriak meminta tolong atau memukul adik saya,kan dia dibonceng dibelakang.minta tolong tolong kan pasti orang langsung gebukin adik saya jika dia memang benar melakukan.
Tolong kami bapak Kapolda, Bapak Kapolri,Bapak Kapolrestabes Medan,Bapak Jokowi Presiden,berikan keadilan kepada kami.Kami ini masyarakat miskin yang betul betul butuh bantuan ,kami tidak mau juga ada Sahnan,Sahnan lain yang terjebak seperti ini. pungkasnya
Dilokasi terpisah,ketika di konfirmasi melalui telepon selulernya Kapolrestabes Medan. Kompol Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan akan mengecek kejadian tersebut.
“Baik akan saya cek,terimakasi ” ucapnya singkat ( Yudi)