Proyek Pembangunan Laboratorium Komputer di SD Negeri 3 Kendit, Terindikasi Dikerjakan Tidak Sesuai Spesifikasi dan Asal Jadi

SITUBONDO – Proyek pembangunan laboratorium komputer yang terletak di SD Negeri 3 Kendit, bernomor kontrak 027 / 144.1 / 431.301.3 / DAK / PPK.1 / 2023, dari anggaran Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, terindikasi tidak sesuai spesifikasi dan diduga dikerjakan asal jadi.

Informasi terkait kondisi adanya dugaan diatas, sangat disesalkan oleh LSM Penjara Indonesia, Mohsin Al Fajar selaku ketua DPC kabupaten Situbondo. Sabtu, (5/8/2023).

Menurut penjelasan Fajar, proyek yang dikerjakan oleh CV. Insan Sinar Mandiri Situbondo tersebut, pada kualitas pembesiannya diduga tidak sebagaimana mestinya dengan benar. Sehingga, hal itu dapat berpengaruh dan ditengarai mengurangi kualitas kekuatan bangunan.

“Pada pembesian nya itu, seharusnya pakai besi 10 Milimeter. Tetapi ini diduga menggunakan besi 8 Milimeter. Lalu begel, seharusnya menggunakan besi 6 Milimeter, namun ini diduga pakai besi kurang dari ukuran 6 Milimeter,” kata Fajar, ketua DPC LSM Penjara Indonesia.

Bahkan pria berambut gondrong ini meminta, agar bangunan proyek senilai Rp 194.014.037 yang masih berjalan dalam tahap pengerjaan sekitar 30% tersebut supaya dilakukan pembongkaran.

“Kalau perlu itu dilakukan pembongkaran, agar ada efek jera terhadap kontraktor yang diduga nakal. Apalagi sekarang (Bangunan – Red) masih berjalan sekitar 30%. Kalau cuma di kasih sanksi pengembalian, itu tidak akan ada efek jera,” terang Fajar Gondrong, panggilan familiar nya.

Tidak sampai disitu, pria asal desa Wonokoyo kecamatan Kapongan ini juga mengaku bahwa selain ada beberapa item pekerjaan yang diduga tidak sesuai spesifikasi, menurut keterangan Fajar seharusnya ada fungsi pengawasan dari dinas terkait dalam mengontrol pekerjaan selama aktivitas proyek masih berjalan.

“Iya mas, seharusnya pengawas selalu ada di lokasi. Dan waktu pemasangan besi, harusnya di cek terlebih dahulu. Pengawas harusnya mengetahui pekerjaan. Jika ditengarai tidak ada pengawas, ya itu lah jadinya, seperti yang terjadi pada SDN 3 Kendit,” ungkap nya heran.

Kendati demikian, secara tegas dirinya akan melakukan sistem pengontrolan terhadap proyek lain yang dikerjakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Situbondo. Hal itu dilakukan, agar tiap-tiap bangunan sekolah di kota santri ini bisa mendapatkan optimalisasi kualitas proyek pengerjaan yang sesuai spesifikasi.

“Tidak cuma SDN 3 Kendit saja yang akan saya pantau, namun setiap sekolah juga akan saya pantau,” pungkasnya.

Dilain pihak, diperoleh keterangan bahwa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang membidangi pekerjaan terkait proyek sekolah pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ialah Didik Koesnadi dan Andi Yulian.

Lebih lanjut, Didik Koesnadi saat dikonfirmasi awak media melalui WhatsApp nya, masih belum dapat memberikan keterangannya.

Untuk itu, wartawan media ini berlanjut mencoba menghubungi Andi Yulian untuk meminta tanggapan nya. Namun Andi memberikan keterangan, bahwa proyek tersebut bidangnya pekerjaan Sarana dan Prasarana (Sarpras).

“Sarpras Pak. Ini kenapa? Yang menangani Pak Didik. Coba tanya Pak Didik (Pejabat PPK). Hari kerja saja Pak, ini kan hari libur. Senin coba ke kantor untuk konfirmasi. Sekarang PPK Dinas Pendidikan itu ada 2 Pak. Saya dan Pak Didik. 1 pekerjaan, itu 1 PPK. Senin saya cek, sekarang saya nggak bawa data. Ini saya masih jadi Narsum Bimtek,” tutup Andi.

Pewarta: Agung Ch

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini