SURABAYA – Diketahui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan tidak akan mengusung mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024. Alasan PKB tak mengusung Khofifah selaku incumbent atau petahana karena kinerjanya selama memimpin masyarakat Jawa Timur dianggap kurang berprestasi.
Wakil Sekretaris Jendral PKB Syaiful Huda menyebutkan, rekam jejak Khofifah tidak lebih bagus dari kinerja gubernur sebelumnya, Soekarwo atau Pakdhe Karwo. Kinerja Khofifah yang masih dianggap minor, misalnya, kenaikan Indeks Pembangunan Mansusia (IPM) masyarakat Jawa Timur yang relatif kecil. Khofifah juga dinilai kurang berhasil mengentaskan angka kemiskinan di Jawa Timur.
Dan terobosan program-program yang dilakukan Khofifah tidak terlalu baik dalam konteks untuk meningkatkan kesejahteraan dan berbagai kepentingan masyarakat di Jawa Timur. Dengan demikian, Huda mengatakan, prestasi Khofifah selama memimpin Jawa Timur dalam lima tahun belakangan ini kurang bagus. Oleh sebab itu, PKB memerlukan alternatif lain untuk memunculkan kandidat yang dapat bersaing melawan Khofifah selaku petahana,” ujar Huda, Selasa (11/06/2024).
“Jadi lima tahun ini prestasi Mba Khofifah sebagai provinsi yang sebenarnya punya jumlah penduduk terbesar setelah Jawa Barat, tidak bagus-bagus amat, maka itulah lalu dibutuhkan sosok baru, alternatif. PKB belakangan ini telah melempar sinyal akan mengusung mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur Kiai Marzuki Mustamar. PKB juga mengeklaim kian banyak suara akar rumput yang menginginkan sosok Marzuki maju di pilkada kali ini.
PKB sampai sekarang masih menunggu konfirmasi kesediaan Marzuki untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur 2024. Menurut Huda, sosok Marzuki inilah yang menjadi salah satu alternatif sebagai calon pemimpin masyarakat Jawa Timur.
“Kita masih menunggu kesediaan beliau, Kiai Marzuki Mustamar, yang secara tren elektabilitas dan popularitas semakin naik setelah disebut oleh masyarakat Jawa Timur,” ungkap Huda. “Beliau salah satu alternatif kandidat calon gubernur. Jadi kita masih menunggu kesediaan beliau untuk maju di Pilgub Jatim,” imbuh dia.
Menanggapi pernyataan Wakil Sekretaris Jendral PKB Saiful Huda akan mengusung Kh Marzuki menjadi calon gubernur Jawa Timur, Moh Hosen Aktivis KAKI Mengatakan bahwa KH Marzuki Mustamar dinilai tidak layak jadi pemimpin Jawa Timur. Karena ia merupakan Mantan Ketua PWNU Jawa Timur yang dinilai menjadi penghianat di internal organisasi sendiri sehingga menuai pemecatan pada waktu itu.
“Dalam artian, masak Masyarakat Jawa Timur ingin memiliki pemimpin penghianat organisasi. “sebagaimana diketahui, sebelumnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuki Mustamar dari jabatannya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Alasan PBNU memberhentikan Marzuki Mustamar karena tindakan dan pernyataan Marzuki dinilai sebuah pelanggaran organisasi.
Pemberhentian KH Marzuki Mustamar dari Ketua PWNU Jatim tertuang dalam Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 tentang Pemberhentian Ketua PWNU Jawa Timur yang ditandatangani oleh Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, Rais Aam KH Miftachul Akhar, dan Katib Aam KH Akhmad Said Asrori.
Kami sebagai organisasi masyarakat Jawa Timur menyarankan kepada Ketua Umum PKB untuk berpikir 100 sekali mengusung KH Marzuki Mustamar pecatan Ketua PBNU di jadikan Calon Gubernur Jawa Timur, tentunya Pemecatan KH Marzuki dari Ketua PWNU Jatim itu sudah Petunjuk banyak KIAI PBNU yang tidak suka dengan prilaku KH Marzuki Mustamar karena dianggap telah melakukan Pelanggaran di internal organisasi sendiri.
KAKI menilai Khofifah Indar parawansa lebih layak menjadi Gubernur Jawa Timur daripada KH Marzuki Mustamar mantan Pecatan Ketua PWNU Jawa Timur. Jika membahas kejelekan orang lain sampai kiamatpun tidak bakalan ada habisnya itulah kuasa nafsu yang menyelimuti hati seseorang.
Dan jika bica partai pendukung untuk Ibu Khofifah Indar parawansa dalam menghadapi Pesta Demokrasi Politik ada 6 partai dan tanpa PKB pun kami rasa sudah cukup. Adapun Keenam partai politik dimaksud adalah Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Perindo, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Gerindra. Diyakini 6 partai tersebut Mampu untuk mengais suara rakyat jawa timur menjelang Pilgub 27 November 2024,” Ujar Hosen Aktivis KAKI,” Rabu 12 Juni 2024.
Penulis: Kusnadi