Hosnews.id – sejarah Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 di bulan Desember.
Peringatan ini ditetapkan sebagai bentuk penghargaan kepada perjuangan perempuan Indonesia. Tak hanya untuk seorang itu, perayaan ini juga diperuntukkan untuk seluruh perempuan di Tanah Air.
Perempuan itu tiangnya negara. Apabila sebuah negara baik maka ini berkat peran baik perempuan pada umumnya. Perempuan merupakan ibu bangsa yang harus melahirkan generasi bermutu.
Ibu, orang tua perempuan bagi seorang anak yang kasih sayangnya tidak bisa ditukarkan dengan apapun didunia ini.
Seseorang yang mencintai tanpa syarat, orang yang membangun karakter dan menyembuhkan hati yang luka, orang yang membuat dan menjaga memori indah, orang yang dicintai dengan penuh kasih dan kekaguman.
“Ibulah orang yang bisa mengambil tempat siapapun tetapi tempatnya tidak bisa tergantikan siapapun.
Tidak ada kata yang mampu menggambarkan kecintaan, kekuatan, kepahlawanan, dan kekayaan cinta seorang ibu.
Sebagaimana dijelaskan Dalam hadis, diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟
قَالَ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ
“Dari Abu Hurairah, dia berkata, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Rasul pun menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Ibumu. Siapa lagi, Ibumu’. Siapa lagi, ‘Ayahmu.
Disebutnya nama ibu sebanyak tiga kali karena ibu telah melewati tiga kesulitan dalam hidup. Antara lain ketika mengandung, melahirkan, hingga menyusui.
Sedangkan sosok ayah memang memiliki andil yakni dalam hal pendidikan dan nafkah bersama-sama dengan ibu.
Terima kasih atas semua yang telah Ibu lakukan, menjadi sosok yang kami impikan dalam kehidupan. (Red)