Lagi, Masyarakat Pungkoilu Bersatu (MPB) Kembali Lakukan Aksi Tolak PT.BAP

Morowali, Hosnews.id – Puluhan warga tergabung dalam Masyarakat Pungkoilu Bersatu ( MPB), menggelar Aksi unjuk rasa menolak hadirnya PT.Batu Alam Prima (BAP), buntut dari Keberpihakan dan sikap tidak koperatif Pemerintah Desa (PEMDES) dengan diam- diam melakukan sosialisasi hingga pembahasan nominal Dana Corporate Social Responsibility (CSR), berlangsung di depan kantor Desa Pungkoilu, kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali. Jumat (13/9/2024).

Oplus_131072

Arga Anugrah Salah satu Kordinator lapangan menyampaikan bahwa Aksi unjuk rasa yang dilakukan hari ini merupakan respon masyarakat atas keberpihakan pemdes dalam hal ini kepala Desa Pungkoilu yang tidak serius untuk menolak dengan tegas aktivitas pertambangan batu gamping yang akan dilakukan oleh PT.BAP.

“Warga Desa Pungkoilu menolak hasil pertemuan yang di adakan pihak Pemerintah Desa dan perusahaan karena sebelumnya pihak pemdes telah melakukan sosialisasi sebanyak dua kali di lokasi berbeda pada tanggal 22 juli dan pada tanggal 9 Agustus kegiatan yang di adakan pemdes tersebut mengahdirkan hanya beberapa aparat Desa termaksud Badan Permusyawarata Desa (BPD).

Ditambahkan Arga, jika
Sosialisasi pertama diadakan Pada tanggal 22 juli 2024, berlokasi di lapangan Desa pungkoilu dan yang kedua pada 9 Agustu 2024, berlokasi di hotel metro Morowali. Sosilisasi tersebut tidak ada hasil apapun yang disepakati.

Sejalan dengan Arga, kordinator lapangan (Korlap) utama, Afdal juga menyampaikan hal yang sama bahwa segala pembahasan akan masuknya PT.BAP di Desa Pungkoilu semua dilakukan secara sembunyi-sembunyi bahkan sangat mendadak karna undangan dibagikan pada malam hari dan hanya beberapa orang yang diundang sebagai perwakilan dua Desa Pungkoilu dan Lahuafu, sebagian warga baik dari Desa pungkoilu ataupun lahuafu hanya mendapat info dari salah satu warga yang mendapat undangan.

“Penolakan yang kami lakukan hari ini adalah bentuk sikap tegas kami kepada pemerintah dan pihak perusahaan jika masyarakat pungkoilu sama sekali tidak membutuhkan tambang batu gamping untuk masuk beraktivitas karenaa akan mengancam keamanan hingga hilangnya mata pencharian dan nelayan Desa Pungkoilu,” ujar Afdal lewat rilisannya, Sabtu (14/9/24)

Lebih lanjut, Afdal menambahkan jika penolakan tambang yang mereka lakukan hari ini akan terus disuarakan jika memang perlu dilakukan penolakan ke pemerintah Daerah dan provinsi kami akan lakukan, ini sebagai bukti jika kampung halaman kami harus dijaga bukan dirusak apalagi memasukan tambang.

Afdal juga berharap agar point-point yang disepakati bersama antara pemdes dan masyarakat pungkoilu bisa menjadi acuan bersama untuk melakukan penolakan karena seluruh masyarakat akan berada dibelakang Kepala Desa.

  1. Pemerintah Desa dan Masyarakat pungkoilu menolak adanya aktivitas pertambangan PT.BAP.

2.Pemerintah Desa dan BPD akan mengawal aspirasi Masyarakat dan ikut menyuarakan penolakan tambang kepada DPRD Morowali.

3.Pemerintah Desa segera mengembalikan Dana CSR yang telah disepakati dan diambil kepada pihak PT.BAP yang disaksikan oleh seluruh masyarakat Desa Pungkoilu.

Aksi unjuk rasa Masyarakat Pungkoilu Bersatu berjalan dengan damai dan warga membubarkan diri dengan tertib yang dikawal langsung oleh pihak kepolisian Morowali.

(Dian)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini