SURABAYA – PEMILIHAN Kepala Daerah Gubernur Jawa Timur sedang mencuri perhatian publik. Pasalnya, Pilgub kali ini menampilkan tiga figur perempuan untuk berkontestasi merebut suara rakyat. Ketiganya adalah Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Luluk Nur Hamidah.
Ini pertarungan politik yang cukup manis, namun sengit. Karena ketiganya sudah sama-sama malang melintang di dunia perpolitikan Indonesia. Lantas seperti apakah sosok ketiganya sebagai Cagub dalam Pilkada Jawa Timur.
Mengulik profil ketiga srikandi dalam laga Pilkada Jatim tidak menjadi suatu hal yang tabu. Siapa yang tak kenal dengan sosok Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah. Mereka bertiga sama-sama memiliki posisi strategis di panggung politik Indonesia. Sehingga sosok-sosoknya pun tak menjadi asing di muka publik.
Menyikapi 3 Srikandi maju di Pilgub Jatim 2024, Moh Hosen KAKI DPW JATIM mengatakan, pengalaman dalam memimpin sebuah daerah itu sangat penting. Karena seorang pemimpin akan mengarahkan rakyat melalui kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Maka nasib baik rakyat pun tergantung pada kompetensi yang baik pada seorang pemimpin, khususnya dalam menggunakan kesewenangannya.
Oleh karena itu masyarakat Jawa Timur jangan sampai salah memilih gubernur Jawa Timur untuk di jadikan pimpinan sebagimana penjelasan:
إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Dalam artian pemimpin harus benar benar orang yang mempunyai keahlian dan pengalaman luas di bidang kepemerintahan.
Kendati demikian, dari 3 Srikandi Pilgub Jatim 2024 (Khofifah Indar parawansa, Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah) merupakan figur kaum hawa Jatim yang mempunyai skill/kemampuan luar biasa dalam berkontribusi untuk pemerintah dan masyarakat namun yang lebih pengalaman adalah Khofifah Indar parawansa sehingga lebih layak menjadi gubernur Jawa Timur periode 2024-2029," ujar Hosen KAKI, Sabtu (14/09/2024).
Pasalnya tiga bakal calon gubernur (Cagub) yang semuanya wanita bakal bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Timur atau Pilgub Jatim 2024. Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini atau Risma, dan Luluk Nur Hamidah.
Diketahui, Khofifah merupakan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024. Sedang Risma baru saja mundur dari Menteri Sosial (Mensos). Sementara Luluk diketahui anggota DPR RI periode 2019-2024.
Di kontestasi Pilgub Jatim 2024, Khofifah berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak, Wagub Jatim 2019-2024 yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim. Sementara Risma berduet dengan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans). Sedang Luluk menggandeng Lukmanul Khakim.
Ketiga pasangan Cagub dan Cawagub ini memiliki pengalaman berbeda-beda dalam karir politik mereka.
“Dilihat adu pengalaman Khofifah vs Risma vs Luluk, berikut ini rekam jejak ketiga Cagub dalam perjalanan karir mereka di pemerintahan, parlemen maupun organisasi politik.
“Dengan mengetahui Cagub yang berpengalaman, diharapkan bisa menjadi referensi bagi masyarakat untuk memilih Cagub dan Cawagub di Pilgub Jatim 27 November 2024 nanti.
“Khofifah Indar Parawansa Lahir di Surabaya, 19 Mei 1965, Dr. (H.C.) Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si merupakan tokoh wanita yang menjabat Gubernur Jawa Timur dari 13 Februari 2019 hingga 13 Februari 2024. Namun sebelum menjadi orang nomor satu di Jawa Timur pada periode itu, Khofifah memiliki rekam jejak yang panjang di karir politiknya.
Di usia 20-an, Khofifah sudah berhasil menjadi sebagai anggota DPR RI periode 1992-1998 dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan, ia pernah didapuk sebagai Wakil Ketua DPR RI pada tahun 1999.
Pada era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Khofifah mendapat kepercayaan sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada periode 1999-2001. Saat itu, Khofifah menjadi menteri paling muda.
“Selanjutnya di periode pertama Presiden Jokowi, Khofifah diangkat sebagai Menteri Sosial (Mensos) dari 27 Oktober 2014 hingga 17 Januari 2018.
Khofifah lantas melanjutkan karir politiknya dalam kontestasi Pilgub Jatim 2018. Berpasangan dengan Emil Dardak, Khofifah terpilih sebagai Gubernur Jatim 2019-2024.
Khofifah-Emil saat itu memenangi Pilgub Jatim 2018 dengan meraup 10.465.218 suara atau 53,55% dari jumlah suara keseluruhan, mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul-Puti).
Kini Khofifah berduet lagi di Pilgub Jatim 2024 untuk melanjutkan dua periodenya sebagai Gubernur dan Wagub Jatim.
Sedangkan Tri Rismaharini Dr. (H.C.) Ir. Hj. Tri Rismaharini, M.T. atau yang akrab disapa Risma lahir di Kediri, 20 November 1961. Empat tahun lebih muda dari Khofifah.
Bicara pengalaman di pemerintahan, karir Risma lebih banyak di Pemerintahan Kota (Pemkot Surabaya) sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sejumlah jabatan penting pernah dipegang, mulai Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya, Kepala Bagian Bina Pembangunan, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, hingga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Pada 2010, ia nekad terjun ke politik dan meninggalkan status PNS. Beruntung, Risma mendapat rekomendasi dari PDIP untuk maju di Pilwali Surabaya 2010. Berpasangan dengan Bambang DH, Risma pun terpilih sebagai Wali Kota Surabaya periode 2010-2015. Bahkan, ia berhasil melanjutkan di periode kedua (2015-2020).
Setelah itu, Risma dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Sosial sejak 23 Desember 2020. Namun ia kemudian mundur dari jabatan Mensos karena maju sebagai Cagub di Pilgub Jatim.
Meski karir Risma moncer, namun ia belum pernah menjadi anggota DPR RI. Bahkan, anggota DPRD pun belum pernah.
Kemudian Srikandi Luluk Nur Hamidah, M.Si., M.P.A lahir di Jombang, 25 Juni 1971. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi Cagub paling muda. Wanita yang akrab disapa Luluk ini memulai kariernya di dunia politik dengan menjadi kader PKB dan menduduki kursi sebagai Ketua DPP PKB.
“Luluk Nur Hamidah diketahui juga menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024, dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV mencakup Wonogiri, Karanganyar dan Sragen.
Diketahui sebelum aktif di partai politik, Luluk berkarir sebagai dosen di Universitas Nasional dan Universitas Nahdlatul Ulama. Ia dikenal sebagai aktivis sejak mahasiswa di PMII. Demikian pengalaman ke 3 Srikandi Pilgub Jatim 2024 yang patut dilihat oleh masyarakat sebelumnya memilihnya untuk di jadikan Gubernur Jawa Timur. (Kusnadi)