Madina, hosnews.id – Dewan pimpinan kabupaten Front komunitas Indonesia Satu (DPK FKI-1) Mandailing Natal (Madina), provinsi Sumatera Utara ( Sumut) akan melaporkan dugaan pelaksanaan Bimbingan teknik ( Bimtek) dengan peserta kepala sekolah ( kasek) dan guru se-Kab Madina. Pelaksanaan itu yang digelar menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada).
Syamsuddin Nasution Ketua DPK FKI-1 Madina mengatakan pihaknya akan melaporkan hal itu ke kejaksaan Madina, Panyabungan, Rabu, (06/11/2011).
Menurut Syamsuddin Pada pelaksanaan bimtek peningkatan kompetensi kepala sekolah ( kasek) dalam perencanaan berbasis data dan pengelolaan kinerja guru dan kasek yg digelar di kota Medan dan Madina pada beberapa Minggu yang lalu terkesan dipaksakan dan sarat kepentingan, pasalnya momen itu sudah digelar juga di daerah Madina, kemudian pernah juga digelar di daerah yakni di Aula Ballroom Ladang Sari namun dibatalkan padahal sudah ada undangan kepada peserta.
” Jadi tanda tanya?, kenapa itu dibatalkan. Paling pentingnya itu kembali digelar diluar kota dengan anggaran yang hampir sama. Apa urgensinya bimtek itu digelar” terangnya
Terangnya lagi Indikasi pelanggaran yang digelar pertama ( di ballroom Ladang Sari tidak ada penginapan), jadi bagaimana dengan kegiatan-kegiatan yang pernah dilaksanakan sebelumnya.
” Tidak hanya itu, kegiatan itu juga tidak diusulkan sebelumnya pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah ( RKAS). Dana biaya operasional sekolah ( BOS) jangan dipermainkan, itu kegunaannya untuk keperluan Sekolah bukan kepentingan “lanjutnya
Lebih jelasnya lagi disampaikan Syamsuddin Kejaksaan segera panggil dan periksa kadis pendidikan untuk lebih lanjut.
Syamsuddin juga mengatakan kegiatan bimtek harus terdaftar lembaga pelaksana dan ada diketahui kementerian yang bersangkutan. Dia juga meminta kejaksaan lebih tegas memeriksa laporannya agar tidak semena-mena kegiatan seperti itu terjadi lagi.
” Dalam waktu dekat ini aliansi mahasiswa dan masyarakat yang tergabung akan melakukan aksi damai terkait hal itu. Banyak pihak yang peduli dengan pendidikan, anggaran pendidikan jangan dimainin sasarannya peserta didik yang harus dicerdaskan” Pungkasnya
(tim )