KAKI Kecam Arogansi Serangan Personal dalam Debat Publik Ketiga Pilkada Lamongan 2024

LAMONGAN, hosnews.id – Jum’at 22 November 2024 – Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) mengecam keras arogansi serangan personal yang dilontarkan oleh pasangan calon nomor urut 02 dalam debat publik ketiga Pilkada Lamongan 2024 yang digelar tadi malam di Convention Hall Arief Rahman Hakim, Keputih, Surabaya. Debat yang mengusung tema “Sinergitas Pembangunan Daerah dalam Rangka Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Kebangsaan” ini seharusnya menjadi ajang untuk memaparkan visi dan misi, bukan untuk menunjukkan arogansi dan menjatuhkan lawan secara pribadi.

Dalam debat tersebut, pasangan calon nomor urut 02 menyatakan bahwa “Lamongan yang sudah baik dan berdaya saing global harus dipimpin sosok yang tepat, dan tidak boleh dititipkan kepada pemimpin yang masih coba-coba apalagi calon pemimpin yang masih belajar membaca.” Pernyataan ini dianggap sebagai serangan personal yang tidak etis dan tidak mencerminkan sosok calon pemimpin yang baik dalam semangat demokrasi yang sehat.

Kusnadi, perwakilan KAKI Jawa Timur, menyatakan bahwa serangan personal seperti ini tidak hanya merusak citra demokrasi, tetapi juga mencederai integritas proses pemilihan. “Kami sangat menyayangkan adanya serangan pembunuhan karakter personal dalam debat publik ke tiga ini. Debat seharusnya menjadi ajang untuk adu gagasan dan visi, bukan untuk menjatuhkan lawan secara pribadi dan menunjukkan sifat arogansinya yang justru membuat masyarakat Lamongan tidak respek dan simpati kepada pasangan calon tersebut,” tegas Kusnadi.

KAKI menegaskan bahwa kampanye yang sehat harus berfokus pada program dan solusi untuk masyarakat, bukan pada serangan personal yang tidak relevan. “Kami mengajak semua pasangan calon untuk menjaga etika dan integritas dalam berkampanye. Serangan personal hanya akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi,” tambah Kusnadi.

KAKI juga mengimbau masyarakat Lamongan untuk tetap kritis dan bijak dalam menyikapi kampanye politik. “Masyarakat harus bisa membedakan antara kritik yang konstruktif dan serangan personal yang tidak berdasar. Sudah jelas yang ngomong itu hanya anak kemarin sore menunjukkan teori saja belum pernah menjabat apapun di pemerintahan atau politik alias prakteknya, sebab yang di serang itu faktanya sudah praktek langsung dan bergelut di pemerintah dan juga politik, Mari kita jaga demokrasi kita dengan cara ber etika yang sehat dan bermartabat,” pungkas Kusnadi.

Pewarta: Swj/Gondes
Editor: Red

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini