KAKI Menilai Tidak Ada Salah Soal Direktur PUDAM Bangkalan Naik Perahu Rakitan Bambu

BANGKALAN – Dampak H Sjobirin Hasan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Bangkalan naik Rakitan Bambu menjadi hujatan netizen saat videonya meninjau lokasi banjir untuk meninjau rumah pompa di Desa Benangkah Kecamatan Burneh.

Dalam video tersebut nampak Sjobirin Hasan menggunakan pakaian dinas lengkap sedang naik Rakitan Bambu seperti halnya kerajaan dengan dikawal 10 orang yang merupakan jajarannya memegangi rakit tersebut menerjang banjir setinggi dada orang dewasa.

Pasalnya Video itu ia posting sendiri di akun TikTok pribadinya kemudian postingan itu diunggah berulang ulang oleh akun media sosial lain hingga mendapat ribuan respons dari ratusan netizen di Tiktok, FB, Instagram, WhatsApp dan lain sebagainya.

Hosen KAKI Jatim menilai tidak ada yang salah dengan H Sjobirin Hasan Direktur PUDAM Sumber Sejahtera yang menaiki Rakitan Bambu dampak banjir dalam meninjau pompa air di tangkel Burneh Bangkalan itu hal wajar seorang jajaran menghargai atasan dalam birokrasi apalagi dalam kondisi yang tidak memungkinkan,” kata Hosen KAKI,” Sabtu (18/01/2025).

Apa yang dilakukan H Sjobirin Hasan Direktur PUDAM Sumber Sejahtera tidak lain demi kesejahteraan masyarakat Bangkalan dalam memperoleh air bersih yang sering digunakan untuk mandi minum memasak maupun mandi oleh pelanggan PUDAM yang berasal dari Sumber Pocong Kecamatan Tragah,” dalih Hosen KAKI.

Seharusnya Nitizen mengapresiasi Kinerja H Sjobirin Hasan Karena telah melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sebagai pimpinan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Kabupaten Bangkalan yang lebih mengutamakan kepentingan umum daripada pribadinya karena kalau Pompa Air rusak yang rugi banyak orang,” ungkap Hosen KAKI.

Ketika H Sjobirin Hasan diklarifikasi mengenai menyebarkan Video Tiktok, ia mengaku hal itu terjadi secara spontan saat dirinya meninjau rumah pompa yang terendam banjir. Di kondisi itu, anak buahnya telah dalam kondisi basah sebab memperbaiki alat yang terkena banjir.

“Sebenarnya itu reflek teman-teman dan bukan kemauan saya melainkan ide teman-teman, kebetulan mereka memang sebelumnya sudah di bawah, karena mereka juga sedang proses dropping alat,” ungkapnya Pada Ketua KAKI Jatim, Sabtu (18/1/2025)

Sjobirin pun mengaku pada waktu itu dirinya hendak menuju ke pembatas sungai yang ada di seberang. Sehingga anak buahnya menyediakan getek agar Sjobirin bisa meninjau pembatas sungai.

Dikala itu kami mau ke pembatas sungai dan tidak ada akses yang kering kemudian teman-teman langsung reflek ‘Sudah pak dirut naik ke getek saja’ begitu. Jujur itu bukan ide saya, itu murni situasional dan reflek sesuai permintaan teman teman yang mendampingi saya.

‘Sjobirin Hasan berharap, hal tersebut tak lagi digoreng oleh netizen karena dirinya melakukan peninjauan di rumah pompa itu untuk segera mencari solusi agar mesin pompa bisa segera digunakan dan distribusi air untuk masyarakat bisa normal kembali.

Mudah-mudahan itu bukan bentuk hal negatif karena posisi kami berpikirnya secara sepintas dan tujuannya supaya banjir di rumah pompa segera teratasi dan permasalahan air bersih tidak lagi dikeluhkan oleh pelanggan PUDAM,” ungkapnya. (Muhtadin)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini