SURABAYA – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Drs. Nanang Avianto, M.Si melakukan kunjungan ke Pos Pengamanan (Pospam) Mengkreng, guna mengecek kesiapan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025. Dalam kunjungannya, meninjau langsung simulasi rekayasa lalu lintas hingga antisipasi kepadatan kendaraan.
Sedangkan AKBP Bimo Ariyanto Kapolres Kediri, mengatakan saat mendampingi Kapolda Nanang Avianto. Menurut sudut pandangnya, titik rawan kepadatan di Kabupaten Kediri terkonsentrasi di Simpang Tiga Mengkreng, yang menjadi pertemuan arus kendaraan dari Malang, Batu, Nganjuk, dan Jombang,” katanya, Selasa (23/03/2025).
“Titik rawan kepadatan hanya ada di Mengkreng karena menjadi jalur utama alternatif. Namun, kita sudah siapkan rekayasa lalu lintas, termasuk penyekatan di beberapa titik,” tuturnya.
Untuk mengurai kepadatan, Polres Kediri telah berkoordinasi dengan Polres Nganjuk dan Polres Jombang. Jalur dari Papar ke Plemahan dan Jombang akan ditutup sementara, mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif Nganjuk via Baron.
Kami juga menyiapkan barier dan separator di sekitar rel kereta api Bra’an hingga Jembatan Mengkreng, karena setiap 40-45 menit sekali ada kereta api melintas yang bisa menambah kemacetan,” jelasnya.
Selain pengamanan lalu lintas, Polres Kediri juga menyiagakan tim Resmob di beberapa titik rawan untuk mengantisipasi kejahatan jalanan. Masyarakat yang mengalami kendala bisa menghubungi hotline 110 untuk mendapatkan bantuan cepat.
Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menilai kesiapan pos pengamanan sudah cukup baik.
“Semua sudah terpantau melalui CCTV yang terhubung dengan Dishub. Di pos ini juga ada servis kendaraan gratis dan tenaga kesehatan bagi pemudik yang membutuhkan,” ujarnya.
Ia mengimbau pemudik untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia dan tidak memaksakan perjalanan saat kondisi fisik lelah atau cuaca buruk.
“Kalau capek, istirahat dulu. Kalau hujan deras atau angin kencang, jangan memaksakan berkendara. Dalam artian lebih baik menepi dulu di pos pengamanan,” pungkasnya. (Kusnadi)
