Dugaan Intervensi Medsos dan Klarifikasi Sepihak, SMPN 3 Lamongan Dituding Lakukan Pembohongan Publik

LAMONGAN, Jawa Timur hosnews.id – Polemik terkait dugaan pungutan liar (pungli) di SMP Negeri 3 Lamongan terus menjadi sorotan publik. Setelah sebelumnya viral karena dugaan penahanan kartu ujian siswa yang belum melunasi apa yang disebut sebagai “uang infaq”, kini pihak sekolah kembali menuai kecaman usai mengunggah klarifikasi melalui akun media sosial resminya. Namun, klarifikasi tersebut justru disebut warganet sebagai bentuk pembohongan publik dan pembenaran sepihak.

Tak sedikit netizen menilai bahwa klarifikasi tersebut adalah upaya meredam kritik dengan cara mengaburkan fakta sebenarnya. Beredar pula dugaan bahwa terjadi intervensi terhadap unggahan-unggahan media sosial yang mengangkat kasus ini, terutama yang berisi testimoni orang tua siswa dan bukti kuitansi dugaan pungli.

Netizen: “Klarifikasi Sekolah = Pengalihan Isu!”
Beberapa warganet bahkan menuding bahwa klarifikasi yang beredar merupakan hasil koordinasi internal untuk menyusun narasi pembelaan, bukan penjelasan objektif. Berikut beberapa komentar netizen yang viral di media sosial:

“Klarifikasi kok malah nyerang pihak yang lapor, bukan jelasin kenapa pungli bisa terjadi. Ini bukan klarifikasi, ini pembelaan!” – @InilahRakyat

“Udah pungli, klarifikasinya malah nyalahin orang tua murid. Sekolah negeri kok kayak ormas aja gayanya.” – @LamonganUpdate

“Ini sekolah negeri atau swasta rasa mafia? Yang nunggak infaq langsung gak dapat kartu ujian. Edan!” – @WargaBiasa

Bahkan, sejumlah tangkapan layar beredar yang memperlihatkan adanya penempelan spanduk bertuliskan “HOAX” di halaman sekolah, seolah ingin menggiring opini publik bahwa semua tuduhan adalah fitnah. Namun warga justru semakin curiga karena pihak sekolah tidak transparan membuka data penggunaan dana, serta bungkam terhadap bukti kuitansi yang telah disebar wali murid.

Bungkam Seribu Bahasa, Kepala Sekolah SMPN 3 Lamongan Tak Mau Jawab Wartawan
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Kepala Sekolah SMPN 3 Lamongan, Kastur, tidak memberikan respons meski telah dihubungi melalui telepon dan pesan WhatsApp pribadi. Sikap diam ini dinilai sebagai indikasi tidak kooperatif dan lari dari tanggung jawab, di tengah tekanan publik yang terus meningkat.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah sejumlah siswa tidak diberikan kartu ujian karena belum melunasi uang yang disebut sebagai “infaq”, meskipun telah membayar biaya pendidikan selama tiga tahun. Sementara itu, dana Program Indonesia Pintar (PIP) katanya senilai Rp1,2 juta yang seharusnya diterima siswa kurang mampu, justru diduga tidak pernah disalurkan ke siswa, melainkan digunakan tanpa pelaporan.

Pengamat: Sekolah Negeri Nur Rozuqi.spd. Menegaskan bahwa sekolah negeri dilarang melakukan pungutan bersifat wajib. “Kalau ada kewajiban membayar yang ujungnya membuat siswa tidak bisa mengikuti ujian, maka itu sudah masuk kategori pelanggaran berat, apalagi kalau disertai intimidasi atau tekanan secara administratif,” ujarnya saat dimintai pendapat.

Desakan untuk Dinas Pendidikan Lamongan Bertindak Tegas
Publik kini menuntut agar Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan segera turun tangan menyelidiki dugaan pungli dan pembohongan publik oleh pihak SMPN 3 Lamongan. Wali murid bahkan menyebut sudah memiliki bukti kuitansi resmi dari sekolah yang menunjukkan adanya penarikan uang tidak jelas peruntukannya, termasuk biaya seragam mencapai Rp1,6 juta, dan jahit baju Rp600 ribu yang dianggap sangat tidak wajar.

Pewarta:[Swj/Ks/Timhosnews]
Editor: Redaksi.

KlarifikasiBukanPembenaran #PungliSMPN3Lamongan #PendidikanTransparan

DugaanPungliSMPN3Lamongan

klarifikasiSekolahYang Nenyesatkan

IntervensiMediaSosialSekolah

PembohonganPublikSekolahNegeri

KartuUjianDitahanKarenaInfaq

KomentarNetizen #SMPN3Lamongan #DinasPendidikanLamongan

KasturKepalaSekolahSMPN3

BeritaViralPendidikanJawaTimur

HosnewsInvestigasiPendidikan

Hosnews akan terus memantau dan mengawal kasus ini demi mewujudkan keadilan dan transparansi dalam dunia pendidikan Indonesia. Jika Anda memiliki informasi atau ingin memberikan testimoni, silakan kirim ke redaksi kami melalui email resmi atau pesan langsung media sosial kami.

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini