Ketua KAKI Jatim: Penggagas Utama Parkir Berbayar di Toko Modern Adalah Kami!

SURABAYA – Ketua KAKI Jatim, Moh Hosen, akhirnya angkat suara dengan nada keras dan tajam terkait polemik parkir berbayar di toko-toko modern di Surabaya, Selasa 17 Juni 2025.

Hosen dengan tegas membantah pihak-pihak yang mencoba mengambil panggung seolah-olah merekalah penggagas utama perjuangan pengembalian parkir yang rencananya akan dilakukan berbayar tersebut.

“Jangan ada yang coba-coba memutarbalikkan fakta. Yang memulai, yang menggagas, yang pertama kali bersuara lantang soal ini adalah saya, Mohammad Hosen, Ketua KAKI Jatim, bersama para sesepuh dan tokoh Swadaya Masyarakat Madura (SMM),” tegasnya dengan suara meninggi.”

Hosen menegaskan bahwa perjuangan ini lahir dari keresahan nyata masyarakat kecil, terutama para juru parkir yang mayoritas berasal dari Madura. “Mereka yang selama ini hidup dari memarkir kendaraan untuk menghidupi anak-istri, tiba-tiba terancam kehilangan penghasilan. Di saat yang lain hanya sibuk bicara di belakang meja, kami yang langsung bergerak di lapangan!” Paparnya.”

Tidak hanya itu, Hosen menuding ada oknum-oknum yang mencoba mencari muka dan keuntungan politik dengan mengklaim sebagai pejuang kebijakan parkir rencananya akan berbayar. “Mereka baru muncul ketika gelombang suara sudah membesar, setelah kami mati-matian berjuang di depan. Ini bentuk pengkhianatan moral! Jangan numpang nama di atas penderitaan rakyat kecil!” Ucap Ketua KAKI Jatim.

Lebih lanjut, pria yang sering di kenal dengan nama panggung Rokiy Gerung Nya Madura, menyebut bahwa pada 13 Juni 2025, Swadaya Masyarakat Madura (SMM) bersama Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) telah resmi menyepakati bahwa perparkiran di toko modern harus tetap berbayar, demi keberlangsungan hidup para juru parkir.

“Sekali lagi saya tegaskan: penggagas utama gerakan ini adalah kami. Saya Mohammad Hosen bersama para sesepuh kami — Haji Dimas, Haji Husni, Abah Ali Wafa, Haji Arif, dan Haji Sugianto. Bukan yang lain,” tandasnya dengan penuh penekanan.

Pernyataan keras ini sekaligus menjadi tamparan bagi pihak-pihak yang selama ini hanya memanfaatkan isu tanpa mau terjun langsung memperjuangkan nasib rakyat kecil. “Jangan hanya bisa bicara di belakang, apalagi mengaku-aku sebagai penggagas. Di saat kami berjuang, mereka bahkan belum muncul di medan pertempuran,” pungkasnya. (MR)

#Dr. Eri Cahyadi, ST., MT. (Walikota Surabaya)

#Rahmad Basari, SE., MM., CGCAE. (Pj. Sekretaris Daerah Kota Surabaya)

#Muhamad Fikser, AP., MM. (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkota Surabaya)

#Sudadi, ST. (Kabag. Umum, Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkota Surabaya)

#Kapten Inf. Ahmad Kamil (Pgs. Pasi Intel 0830/Surabaya)

#Ipda Eko Bagus P. (Kanit II Sat. Intelkam Polrestabes Surabaya).

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini