Cara Main Saham untuk Pemula: Banyak orang mengira main saham itu rumit dan butuh modal besar. Padahal, di era digital seperti sekarang, siapa pun bisa investasi saham dengan modal minim.
Aplikasi seperti Ajaib dan platform crypto membuka pintu lebar bagi pemula untuk mulai berinvestasi.
Nah, artikel ini akan memandu Cara Main Saham untuk Pemula, langkah demi langkah, tentang cara main saham, baik di pasar konvensional maupun aset digital seperti crypto.
Apa Itu Saham?
Saham adalah bukti kepemilikan Anda atas sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli satu lembar saham, itu artinya Anda telah menjadi pemilik sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Seberapa besar kepemilikan Anda tergantung pada berapa banyak saham yang Anda beli.
Bayangkan sebuah perusahaan besar seperti Bank BCA atau Telkom. Jika Anda membeli saham Bank BCA, secara hukum Anda adalah salah satu pemilik Bank BCA, dan Anda berhak atas sebagian keuntungan perusahaan tersebut. Hak ini disebut dividen.
Cara Bermain Saham Dengan Modal 100 Ribu Untuk Pemula
Untuk Cara Main Saham untuk Pemula, Anda perlu membuka rekening di perusahaan sekuritas terpercaya yang terdaftar di OJK,
lalu memilih saham yang diinginkan melalui aplikasi perdagangan saham setelah melakukan analisis fundamental dan teknikal.
Mulailah dengan modal kecil dan dana dingin, buat rencana investasi, diversifikasi portofolio, dan jangan terbawa emosi itu yang paling penting.
Bagaimana Cara Main Saham untuk Pemula yang tepat? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!
1. Memahami Ilmu Dasar Saham
Belajar dapat memperluas wawasan. Agar bisa main saham dengan aman, kamu perlu tahu dulu jenis, risiko, dan peluang keuntungan dari investasi tersebut.
Pemahaman dasar terkait saham ini meliputi istilah-istilah teknis yang digunakan dalam pembahasan trading.
Beberapa istilah yang biasanya ditemukan dalam kegiatan berinvestasi saham adalah emiten, dividen, dan pasar modal.
2. Mempelajari Cara Analisis Saham
Salah satu langkah penting dalam cara investasi saham untuk pemula adalah memahami analisis saham.
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, pergerakan harga saham terus berubah setiap detik. Maka dari itu, diperlukan analisis yang mendalam untuk menentukan faktor penyebabnya.
Dari analisis yang dilakukan, kamu bisa memprediksi perubahan nilai saham dengan mempelajari portofolio perusahaan selama beberapa tahun terakhir.
Jika ingin lebih aman, sebaiknya gunakan jasa broker yang sudah berpengalaman. Tentunya, kamu perlu membayar jasa broker ini di samping mengeluarkan dana untuk berinvestasi saham.
3. Memilih Perusahaan Sekuritas Tepercaya
Perusahaan sekuritas yang menawarkan jasa jual beli saham cukup banyak ditemukan di Indonesia. Namun, setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing.
Berdasarkan kebijakan yang berlaku, setiap perusahaan menerapkan biaya transaksi dan layanan yang berbeda-beda.
Pemilihan perusahaan sekuritas ini sangat penting bagi keamanan investasi saham. Untuk itu, pilihlah perusahaan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bereputasi baik.
4. Menyusun Rencana Trading
Berinvestasi saham di Bursa Efek Indonesia membutuhkan rencana yang matang. Adapun rencana trading secara umum meliputi beberapa hal berikut:
- Pendaftaran saham untuk trading.
- Penentuan titik entry (waktu pembelian saham).
- Penentuan titik exit (waktu penjualan saham).
- Penentuan titik cut loss (batas penurunan harga saham untuk menentukan keputusan penjualan).
Perencanaan trading harus dibuat berdasarkan analisis mendalam, tidak hanya bergantung pada intuisi semata.
Setelah rencana berhasil dibuat, jalankan dengan disiplin dan hindari melibatkan emosi dalam mengambil keputusan.
Baca juga: 3+ Cara Investasi Saham Untuk Pemula Wajib di Ketahui
5. Menggunakan Uang Dingin
High risk, high return. Saham merupakan investasi yang berisiko tinggi dengan peluang return atau keuntungan yang sama tingginya.
Untuk menjamin keamanan keuangan, kamu bisa menggunakan uang dingin (idle cash) guna mencukupi keperluan investasi.
Uang dingin adalah jenis uang yang digunakan khusus untuk keperluan investasi sehingga tidak mengganggu pemenuhan kebutuhan pokok atau prioritas lainnya.
Demi mengurangi risiko kerugian tinggi, sebaiknya setorkan dana dalam nominal kecil terlebih dahulu daripada mengalokasikannya sekaligus untuk bermain saham.
6. Menerapkan Metode Transaksi Berjangka
Tidak bertindak impulsif merupakan salah satu tips memulai investasi saham yang dapat menjamin pengelolaan risiko secara efektif.
Meskipun nilai saham yang besar meningkatkan peluang keuntungan, investor saham perlu berhati-hati dalam menggunakan modalnya.
Alih-alih mengeluarkan modal besar untuk mendapatkan keuntungan besar, kamu bisa menerapkan metode transaksi berjangka.
Penambahan nilai saham pun perlu dilakukan dengan hati-hati. Nilai return perlu sesuai dengan rencana trading agar modal yang tersedia aman untuk kegiatan investasi selanjutnya.
7. Memantau Perkembangan Saham
Belajar cara main saham untuk pemula meliputi aktivitas pemantauan perkembangan saham dari waktu ke waktu.
Pada kegiatan pemantauan ini, kamu bisa menggunakan analisis mendasar dan teknis dalam membuat keputusan jual beli. Adapun analisis bisa dilakukan minimal per kuartal atau per tahun.
8. Melakukan Diversifikasi Investasi
Don’t put all your eggs in one basket. Prinsip dasar investasi tersebut berlaku pada investasi saham. Selain transaksi berjangka, kamu juga perlu menerapkan diversifikasi investasi.
Untuk itu, sebarkan modal yang dimiliki ke berbagai instrumen investasi atau aset berharga lainnya agar keuangan tetap aman jika nilai saham mengalami penurunan drastis.
Dengan menyebarkan modal ke berbagai aset berharga, risiko kerugian dari investasi saham pun bisa diminimalisasi.
Salah satu aset investasi yang aman dan bisa dijadikan untuk diversifikasi adalah emas. Dibandingkan saham, nilai emas tergolong stabil dan tahan inflasi.
BACA JUGA : Membongkar Dunia Kripto dan Filosofi Investasi Timothy Ronald
PENUTUP:
Nah, itu dia beberapa cara main saham untuk pemula yang bisa menjadi acuan dalam memulai peranmu sebagai investor.
Nilai saham yang bergerak cepat dapat memberikan keuntungan tinggi, namun risiko kerugiannya pun juga sepadan. Untuk itu, diversifikasi diperlukan agar keuangan tetap terjaga.
Semoga bermanfaat!
