JAKARTA – Program hilirisasi merupakan kebijakan dan upaya untuk mengolah bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi yang memiliki nilai tambah ekonomi lebih tinggi, dengan tujuan mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan negara, dan mendorong kemandirian industri nasional.
Moh Hosen Ketua Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Jawa Timur mengatakan bahwa tujuan Program Hilirisasi meningkatkan Nilai Tambah mengubah komoditas mentah menjadi produk bernilai ekonomi lebih tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan dan nilai ekonomi suatu produk.
Mengurangi Ekspor Bahan Mentah: Mengurangi ketergantungan ekspor pada bahan mentah, yang sering kali memberi nilai ekonomi lebih rendah, dan mendorong ekspor produk olahan yang lebih kompleks. Menciptakan Lapangan Kerja: Memperkuat industri pengolahan dalam negeri dapat membuka lapangan kerja baru dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Peningkatan nilai jual komoditas dan ekspor produk turunan dapat meningkatkan pendapatan negara. Memperkuat Perekonomian Nasional: Dengan memperkuat struktur industri dan meningkatkan daya saing produk nasional, program ini berkontribusi pada kemandirian dan kedaulatan ekonomi suatu negara.
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sepakati nota kesepahaman, salah satunya pengembangan hilirisasi kelapa. Penandatanganan tersebut dilaksanakan di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (15/9/2025)
“Dengan penandatanganan kerja sama ini, kami mendapat dukungan dalam pelaksanaan program hilirisasi kelapa. Kami sudah siapkan 360.700 pohon di seluruh ke Indonesia. Untuk itu, kami sudah siapkan 1.300 hektare lebih lahan. Jika lahan tersebut kurang, kita dapat melibatkan masyarakat dalam penyediaan lahan,” ujar Agus Andrianto Menteri Imipas.
Menteri Agus Andrianto juga menyampaikan Kemenimipas akan memberikan penilaian, baik kepada Kepala Kantor Wilayah maupun Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang daerahnya menghasilkan kelapa agar melakukan pembibitan.
Kemudian mendistribusikannya sehingga program hilirisasi kelapa dapat berjalan. Selain dengan Kementerian PPN/Bappenas, kami juga bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan pihak lain yang terkait.
Menteri PPN/Bappenas, Rachmat Pambudy, menaruh harapan besar terkait keberhasilan program hilirisasi kelapa. Dahulu saat perekonomian Indonesia tidak baik, kelapa merupakan salah satu komoditas yang menyelamatkan Indonesia. Untuk itu.
Kami melihat saat ini kelapa masih memiliki potensi besar untuk bisa menjadi salah satu penghasil devisa negara. Penghasilan kelapa kita tidak kalah dengan negara lain. Maka, kita harus bisa manfaatkan hal tersebut dengan melakukan hilirisasi kelapa,” tegasnya.
Kerja sama ini turut mendukung Program Hasil Terbaik Cepat yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Dengan banyaknya pihak yang terlibat, diharapkan program hilirisasi kelapa memberikan dampak besar dan menjadi nilai tambah bagi perekonomian. (Kusnadi)
