SURABAYA, hosnews.id — 19 November 2025 – Ratusan penumpang kereta komuter harus mengalami pengalaman tidak menyenangkan di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, pada Rabu pagi. Jadwal keberangkatan yang seharusnya dimulai pukul 08.00 WIB molor berjam-jam akibat adanya kerusakan armada kereta, membuat para penumpang terlantar tanpa kejelasan.
Sejak pagi, pihak Stasiun Pasar Turi hanya mengumumkan bahwa keberangkatan kereta komuter mengalami kemunduran waktu. Para penumpang memilih tetap bertahan menunggu karena telah mengeluarkan biaya perjalanan, serta lokasi stasiun yang jauh dari terminal bus. Kondisi semakin memprihatinkan ketika sejumlah penumpang membawa bayi dan anak kecil harus menahan ketidaknyamanan berjam-jam tanpa kepastian.
Situasi memuncak pada pukul 13.00 WIB ketika pihak stasiun kembali mengumumkan bahwa kereta komuter dibatalkan berangkat, memicu kemarahan penumpang yang telah menunggu lebih dari lima jam. Beberapa penumpang, termasuk Yak Widhi, kemudian mencoba mencari tanggung jawab kepada Kepala Stasiun Pasar Turi. Namun, mereka mendapat informasi bahwa pejabat tersebut “tidak berada di kantor”.
Tidak puas dengan keterangan itu, penumpang melanjutkan protes kepada pejabat lain di lingkungan Stasiun Pasar Turi. Setelah perdebatan yang cukup alot, akhirnya pihak stasiun menyatakan bahwa kereta komuter akan diberangkatkan pukul 13.30 WIB.
Namun, masalah belum selesai. Dalam perjalanan, kereta berulang kali berhenti lama di beberapa stasiun kecil. Penumpang mengeluhkan bahwa kereta komuter kembali diperlambat karena pihak pengelola memprioritaskan perjalanan kereta eksekutif.
Kondisi ini menambah panjang daftar keluhan masyarakat terhadap pelayanan transportasi kereta komuter, khususnya terkait transparansi informasi, manajemen krisis, serta aspek kenyamanan dan keselamatan penumpang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Stasiun Pasar Turi maupun PT KAI terkait insiden keterlambatan dan pembatalan mendadak yang menyebabkan penumpang terlantar selama berjam-jam.
Pewarta: Kontributor hosnews.
Editor: Redaksi.
