Diduga dimanfaatkan Oknom Perangkat, KPM Desa Mlakah Tak Pegang ATM BPNT/PKH Sendiri

SAMPANG – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), berhak untuk memegang Kartu ATM dan buku tabungan untuk pencairan bantuan tersebut.

Siapapun selain KPM, tidak berhak memegang, termasuk pendamping maupun perangkat desa dan ketua kelompok. Sebab, Kartu ATM yang akan digunakan oleh KPM untuk mencairkan bantuan itu, harus dicairkan oleh KPM itu sendiri.

Berbeda terbalik dengan apa yang sudah di alami oleh masyarakat di Sampang,
Pasalnya sejumlah warga di Desa Mlakah Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang mengeluhkan tidak mendapat lagi bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Penyebabnya, kartu ATM yang seharusnya di pegang oleh KPM yang bersangkutan nyatanya di lapangan kartu ATM di pegang oleh oknum penamping PKH

Selain itu warga yang sempat mendapatkan bantuan uang tunai juga mengaku tidak menerima secara utuh pasalnya masih ada potongan.

Hasil investigasi beberapa Awak Media kelapangan prihal menanyakan secara langsung ke warga di berapa ke dusun membenarkan bahwa ditemukan, Kartu PKH Banyak yang telah diminta Oleh oknom perangkat dan pendamping.

Salah satu warga mengatakan, terakhir mendapatkan bantuan pada 2018. Untuk BPNT dengan nominal Rp200.000 dalam bentuk barang, tapi yang diterimanya tidak sesuai, seperti beras, minyak atau telor, yang jika dinominalkan hanya sekitar.Rp140.000-Rp150.000.

“Karna saya gak pegang kartunya, dipegang sama pendamping, Tau-tau udah dikasih barangnya (BPNT) tapi struknya tidak pernah dikasih, Padahal jatahnya per KPM Rp200.000,” kata warga yang minta namanya tidak disebutkan,

Warga sekitar itu juga membenarkan selama ini tidak pernah memegang kartu tersebut, (BPNT atau PKH) karena dipegang oleh oknom pendamping. Alasannya hanya pendamping, yang bisa mencairkan dan membelanjakan bantuan itu, sedangkan warga tidak bisa mencairkan bantuan tersebut.

“Kalau bantuan pangan sudah sembilan bulan gak dapat, terus kalau bantuan uang, awalnya sempat dapat Rp1,5 juta per tiga bulan, Terus turun Rp800, Rp700, dan Rp600. Gak tau kenapa terus turun. Tapi memang suka ada potongan dari pendampingnya,” ujarnya warga Mlakah

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah warga penerima bantuan PKH dan BPNT di Desa Mlakah Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang.

” Bukan hanya Kartu yang di minta, buku tabungannya juga di minta oleh perangkat, katanya di suruh klebun katanya,” tutur KPM

Setelah ramai dan menjadi perbincangan di Masyarakat, akhirnya ATM dan Buku tabungan di kembalikan satu persatu. Namun setelah di cek langsung ke bank al hasil kosong, namun ada transaksi.

” Ketika di cek ke ATM ternyata tidak ada isinya, sudah kosong,” ujarnya saat di tanya di rumahnya

” Sayacoba di print di bank BRI ternyata ada penarikan, kata petugasnya ada pencairan di bulan, padahal saya sudah lama gak dapat,” ujar KPM.

Saat mau di konfirmasi , Niatnya mau memperjelas benar tidaknya aduan dugaan warga setempat yang mengadu karna haknya tidak di salurkan .

Saat Awak media mencoba konfirmasi melalui via WhatsApp, PJ Kades Mlakah Na’im juga menjelaskan melalui voice note, namun tak ada tanggapan tidak dibaca atau di hiraukan, namun posisi WhatsApp dalam keadaan Online dan keterangan informasi di WhatsApp dilihat hingga di baca.

Sampai saat ini masih timbul tanda tanya terkait bantuan program keluarga harapan ( PKH ) yang tak jelas, dan warga pun tak pernah merasa menerima uang sesuai yang telah di print out ke bank BRI tersebut. (AB)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini