Nasional – Perayaan hari lahir (Harlah) ke-99 tahun organisasi islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama terselenggara dengan baik di bumi Dzikir dan Sholawat Bangkalan Madura Provinsi Jawa timur, Kamis (17/02/2022).
Perayaan Harlah tahun ini digelar di Kabupaten Bangkalan dengan protokol kesehatan yang ketat, dengan dihadiri langsung oleh berbagai elite pemerintah pusat sampai daerah. Komitemen NU untuk kemajuan Islam dan bangsa Indonesia terbukti dengan diadakannya MoU untuk meningkatkan ekonomi umat dengan kementerian terkait dalam hal ini adalah kementerian BUMN pada acara puncaknya kamis malam (17/02/2022).
Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan antara Nahdlatul Ulama dan Menteri BUMN pada perayaan harlah ke-99 tahun ini adalah untuk menciptakan kemajuan perekonomian dari para santri, agar nantinya para santri juga memiliki kemandirian ekonomi untuk ikut mewujudkan stabilitas perekonomian nasional. Acara tersebut direspon baik oleh aktivis Himpunan mahasiswa Islam Efendi Pradana selaku Fungsionaris Bidang Hukum dan Ham Badan Koordinasi HMI jawa Timur.
“Akselerasi Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar di indonesia pada perayaan harlahnya tadi malam di Pondok Pesantren Syaikhona kholil Bangkalan sangatlah luar biasa. Dengan adanya MoU terkait pemberdayaan Ekonomi Umat dengan kementerian BUMN menandakan bahwa NU terus berinovasi dan menjadi organisasi yang patut untuk dijadikan percontohan sebagai organisasi yang konsisten peduli terhadap kemajuan bangsa” Paparnya kepada media Hos news.Id.
Lebih lanjut Pemuda yang akrab disapa Fendi tersebut juga menambahkan bahwa di usia Organisasi Nahdlatul Ulama yang hampir mencapai satu abad ini juga menjadi tantangan tersendiri bagaimana kemudian akselerasi dan determinasinya bisa terus hadir dirasakan oleh masyarakat peradaban islam Indonesia.
“Di usia yang hampir satu abad ini saya meyakini bahwa NU sangatlah matang dan tak perlu diragukan lagi perannya terhadap pembangunan bangsa.” Tandasnya.
“NU telah melewati berbagai fase perkembangan bangsa Indonesia, mulai dari perjuangan fisik secara nyata yaitu resolusi jihad pada tahun 1945 hingga perjuangan intelektual dengan pengabdian para kader NU yang menjadi pemimpin negara dan cendekiawan muslim sebagai rujukan perkembangan ilmu pengetahuan dan tentunya yang tak boleh dilupakan ialah bagaimana NU terus eksis menghadapi tantangan zaman yang semakin modern” Imbuhnya kepada awak media Hos news.Id
Mencermati apa yang disampaikan Ketua Umum PBNU tadi malam yakni KH. Yahya Kholil Tsaquf bahwasanya warga nahdliyin harus tetap optimis dan tidak gampang terpecah belah karena NU terlahir dari rahim para pemenang yang senantiasa berjuang untuk persatuan bangsa, sehingga NU harus menjadi pelopor persatuan umat dan bangsa Indonesia. (SA/Red)