SURABAYA – Menindaklanjuti aksi part IV dari Aliansi Madura Indonesia yang akan digelar besok, hal itu harus ditunda lantaran mengingat dan untuk menghormati hari para pahlawan yang jatuh pada besok tepatnya 10 November.
Hal itu, seperti yang dikemukakan oleh Kaconk Baihaki Akbar saat memilih Audensi dengan pihak Kanwil Jatim, yang saat itu hanya diwakili oleh Kasubag Humas dan beberapa stafnya.
Perlu diketahui, dalam aksi part III ini, AMI memilih Audensi dengan pihak Kanwil, karena kemarin saat aksi part II, pihak Kanwil langsung menyerahkan satu oknum sipir yang termasuk tuntutan dari Aliansi Madura Indonesia langsung diserahkan kepada pihak kepolisian, dan satu pegawai yang dinyatakan terbelakang mental sudah hengkang atau dipindahkan.
“Sebenarnya kami kecewa dengan Audensi kali ini, kami sudah mencoba menghargai pihak Kanwil dengan mau diajak Audensi, namun faktanya, kursi tengah ini yang semestinya ada bapak Kakanwil malah kosong, lebih baik biarkan kami bernyanyi di jalanan saja, biar masyarakat luas tau bahwasanya masih banyak sistem bobrok yang harus segera ditindaklanjuti,” tandas Kaconk Baihaki saat menggelar Audensi di ruangan rapat Kanwil Jatim (9/10/2022).
Baihaki juga menambahkan, bahwasanya besok Aliansi Madura Indonesia akan memilih turun aksi saja tanpa Audensi seperti ini, karena sudah terlanjur kecewa, karena tidak ada Kepala Kanwil dan Kadivpas yang menemui.
Namun pihak petinggi Aliansi Madura Indonesia, memilih menunda aksinya besok, mengingat adanya hari besar pahlawan, biar tidak menggangu jalanya upacara untuk mengenang jasa para pahlawan.
Sementara itu pula dalam kesempatan yang sama Kasubag Humas Kanwil Jatim Ishadi Maja Prayitno yang menemui pihak perwakilan dari AMI, mengucapkan banyak terimakasih atas pengertiannya dan mau bekerjasama agar besok tidak jadi demo.
“Sebelumnya saya minta maaf, karena bapak Kanwil, dan Kadivpas ada kegiatan pelantikan, jadi kami mohon waktu, saya usahakan hari Senin paling akhir kita semua akan duduk kembali di ruangan ini, tanpa adanya kursi yang kosong, dan saya berterima kasih kepada AMI, untuk besok Kamis tidak turun aksi,” tandas Ishadi.
Moh Hosen Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) mengapresiasi Aliansi Madura Indonesia (AMI) telah melakukan penundaan Aksi Part IV mengingat pada kamis 10 November 2022 merupakan peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November.
Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November dan kini bertepatan pada 10 November 2022. Hari Pahlawan memiliki sejarah panjang dan menjadi salah satu pertempuran besar di Indonesia. Tepatnya pada 10 November 1945, terjadi pertempuran besar di Surabaya antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.
Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Termasuk satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Sejarah Hari Pahlawan 10 November
Bentrokan antara pejuang Indonesia dengan pihak Inggris memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, yang tak lain pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur pada 30 Oktober 1945.
Kematian Jendral Mallaby menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh.
Ia mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan.
Serta, menghentikan perlawanan pada tentara Inggris dan ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang-orang Indonesia tidak menaati perintah Inggris.
Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya pada 10 November 1945, pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan.
Pertempuran Surabaya
Namun, ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya dahsyat pada 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.
Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit.
Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil.
Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka, serta puluhan alat perang rusak dan hancur.
Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu, serta semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan.
Selanjutnya, pada 10 November setiap tahunnya diperingai sebagai Hari Pahlawan nasional dalam kemerdekaan republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Sebagai bentuk mengingat sejarah serta penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.
Selamat Hari Pahlawan 10 November 2022! Kenanglah Selalu Bersatu Membangun Bangsa.
Semoga Organisasi ALIANSI MADURA INDONESIA (AMI) tetap bersikukuh menyuarakan aspirasi masyarakat dalam menegakkan kebenaran dan keadilan demi kesatuan dan keutuhan NKRI,” Ungkap Aktivis KAKI.
Penulis : Hosnews
