Aktivis KAKI DPW Jatim: Dinilai Bupati Sidoarjo Tidak Becus Tangani Mediasi Wiwik dan Masriah

SIDOARJO – Diberitakan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor sempat memediasi pihak Wiwik dengan Masriah, penyiram air kencing dan tinja ke rumah Wiwik. Pasalnya Rumah Wiwik mengalami kerusakan akibat akibat disiram air kencing dan tinja selama 6 tahun. Diketahui kerusakan terjadi terutama di bagian pintunya yang terbuat dari besi, yang hingga kini masih menempel noda dan berkarat.

Nur Mas’ud, menantu Wiwik, mengatakan Bupati Sidoarjo mendatangi rumah mereka pada Selasa (15/8). Gus Muhdlor menghadiri mediasi di kantor Balai Desa Jogosatru terkait kasus teror penyiraman air Kencing dan tinja.

Tetapi mediasi kemarin gagal, karena pihak Masriah tidak hadir,” kata Nur Mas’ud, Rabu (16/8/2023). Nur Mas’ud menyebut Gus Muhdlor berharap agar pelaku dan korban duduk bersama. Namun Gus Muhdlor kecewa karena salah satu pihak tidak berkenan menghadiri mediasi.

“Setelah mediasi gagal, Gus Muhdlor menyempatkan datang untuk melihat kerusakan di rumah akibat penyiraman air kencing dan tinja,” kata Nur Mas’ud. “Gus Mudhdlor menjanjikan akan melakukan renovasi rumah yang rusak akibat penyiraman air kencing dan tinja,” Ujarnya.

Menanggapi Persoalan duan insan Wiwik dan Masriah yang dimediasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdor, Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia, Moh Hosen mengatakan bahwa Bupati Sidoarjo dinilai tidak becus tangani persoalan kedua rakyatnya yang lagi berseteru terbukti ada yang tidak hadir dalam mediasi.

Ini merupakan bukti bahwa Bupati Sidoarjo tidak lagi dipercaya oleh masyarakatnya sendiri dalam artian tangani 2 orang sudah tidak mampu apalagi mau menangani orang banyak seperti kejadian di pasar larangan pekan lalu yang mengakibatkan benturan antara jajaran Satpol PP dan Organisasi DPC Madas Sidoarjo.

“Alangkah baiknya, Bupati Sidoarjo Gus Muhdor memundurkan diri dari jabatannya daripada menjabat tanpa kehormatan dari masyarakatnya sendiri. Dengan adanya kejadian-kejadian yang tidak diinginkan ini, tidak menutup kemungkinan merupakan petunjuk kepada bupati Sidoarjo untuk tidak melanjutkan kembali menjadi Bupati 2024 mendatang,” Ungkap Aktivis KAKI, Jumat 25 Agustus 2023.

Penulis: Korlip Jatim

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini