Aktivis Madura Siap Berada Disamping Menkopolhukam Mahfud MD, Dalam Mengupkap Penistaan Agama

MADURA JATIM – Ketegangan yang terjadi antar umat di bumi Pertiwi Indonesia akhir-akhir ini semakin santer. Mulai dari konflik yang muncul akibat Suku, Agama, Ras dan antar golongan menjadi issue yang mengganggu kedamaian hidup berbangsa maupun bernegara.

Yang paling segar diingatan kita ialah terkait statement oknum pemuka agama di platform media YouTube yang bernama Saifuddin Ibrahim, dimana dia meminta kepada menteri agama untuk menghapus 300 Ayat di dalam Kitab suci umat Islam yakni Al Qur’an yang menurutnya 300 ayat tersebut menyebabkan munculnya benih-benih radikalisme.

Berdasar statement yang sangat menganggu kedamaian kehidupan antar umat beragama tersebut pada hari Jumat (18/03) kemarin melalui kanal YouTube Menkopolhukam RI Bapak Menkopolhukam Prof. Mahfud MD menanggapi meminta POLRI menindak lanjuti tindakan pdt.

Saifuddin Ibrahim tersebut dengan baik, serta meminta Menkominfo menutup akun tersebut karena meresahkan dan sudah masuk dalam kategori penistaan Agama.
Tak berselang lama atas respon Mahfud MD, Saifuddin Ibrahim menanggapi pernyataan Bapak Menkopolhukam dengan sangat reaktif dan kasar dimana dalam pernyataannya Saifuddin menantang Carok ( istilah Madura untuk duel satu lawan satu menggunakan clurit ) kepada Mahfud karena dia menganggap tidak pantas Menkopolhukam menanggapi pernyataannya.

Berdasarkan ketegangan yang terjadi, Aktivis Pulau garam Madura Moh. Hosen ikut menanggapi tantangan yang ditujukan kepada Mahfud MD, yakni oleh salah satu oknum pendeta pemeluk agama non muslim.

Baca Juga : Download + Update GB WhatsApp (WA GB) Pro Apk Official V. 9.25 Terbaru Maret 2022

“Tindakan dan pernyataan Saifuddin Ibrahim ini tidak mencerminkan perilaku dan adab seorang pemuka agama karena pernyataannya yang meminta agar 300 ayat Al Qur’an dihapus sangatlah tidak wajar dan sudah melewati batas kewajaran / Offside” terang aktivis muda Madura tersebut.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwasanya tindakan dia yang menantang Carok kepada Menkopolhukam yang asli orang Madura sudah mencoreng dan melukai hati masyarakat Madura.

“Bapak Mahfud MD adalah kebanggaan orang Madura, jadi ketika dia menantang Carok kepada bapak Mahfud kami sangat tidak terima dan tidak bisa tinggal diam apalagi ini menyangkut akidah kami yakni Islam yang dinistakan oleh Saifuddin Ibrahim” imbuhnya kepada awak media hosnews.id

Aktivis Madura tersebut juga menanyakan peran aparat kepolisian dalam menindak kasus tersebut yang sudah diminta oleh Menkopolhukam RI

“Sampai hari ini tidak ada tindakan nyata yang ditunjukkan kepada publik oleh POLRI terkait statement Saifuddin Ibrahim ini, tidak seperti ketika ada orang Islam yang selama ini ditangkap dan diperiksa ketika dituduh menistakan agama tertentu, kemana Kepolisian Republik Indonesia?” pungkasnya (22/03/2022)

Kejadian ini secara tidak langsung menguji dan menguji kinerja seluruh aparat berwajib dalam menangani segala kasus yang terjadi secara profesional.

Ia meminta agar seluruh elemen masyarakat tetap tenang dan kondusif serta tak lupa agar Ormas Islam untuk ikut andil dan bersama-sama menjaga solidaritas dalam mengawal penistaan agama ini agar tidak muncul stigma bahwasanya ada pilih kasih dan adanya kebal hukum kepada oknum tersebut.

“Kami meminta seluruh masyarakat tetap menjaga kondusifitas dan kedamaian hidup di negara yang majemuk ini dan kami masyarakat dan aktivis Madura menyatakan siap mendukung dan selalu berada disamping bapak Menkopolhukam Mahfud MD dan kami sangat mengecam tindakan oknum pemuka agama Saifuddin Ibrahim tersebut” tegasnya. (SA/RED)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini