BANGKALAN – Adanya info dan desas-desus yang beredar di kalangan pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait Bimbingan Teknik (Bimtek) Dewan Stakeholder Bangkalan (DSB) yang akan dilakukan di Kota Batu Kabupaten Malang dinilai negatif oleh berbagai pihak.
Pasalnya Indonesia saat ini sedang menerapkan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang di mana hal ini oleh Presiden Jokowi menekankan untuk membatasi kegiatan yang tidak perlu, apalagi beberapa saat yang lalu salah satu kantor pelayanan masyarakat dii Bangkalan juga ditutup sementara karena sebagian besar pegawainya terpapar virus covid-19.
Tiga dedengkot LSM di Bangkalan Yodika Saputra SH dari BPI, Abdurahman Thohir S.Ag dari PAKIS dan Moh. Hosen dari KAKI melontarkan kritikan dan saran yang cukup pedas untuk Bakesbangpol yang menjadi ujung tombak dari kegiatan ini yaitu,
Kritik Kepada DSB:
- DSB dianggap sudah kehilangan rasa keprihatinan terhadap kondisi masyarakat Bangkalan yang saat ini sedang menghadapi dampak pandemi covid khususnya dari sisi ekonomi
- DSB dianggap sudah menyimpang dari tujuan awal dibentuknya sebagai tempat menampung aspirasi masyarakat khususnya terkait kerusakan infrastruktur jalan dan lain sebagainya di kabupaten Bangkalan
- Meminta DSB sebagai wadah LSM dan Ormas agar tidak menjadi bagian atau pelaku dari kerusakan mental seperti yang selama ini dikritisi oleh LSM dan Ormas di Kabupaten Bangkalan
- Meminta dan menghimbau DSB membatalkan rencana acara terkesan “senang-senang” di Batu-Malang di atas keprihatinan dan penderitaan masyarakat Kabupaten Bangkalan
Selain itu ketiga orang tersebut juga menyarankan kepada RKH Abdul Latief Amin Imron selaku Bupati Bangkalan agar membatalkan rencana kegiatan DSB di Batu-Malang dan mengalihkan anggaran kepada kegiatan yang lebih penting seperti perbaikan jalan yang mengalami kerusakan di jalan Kabupaten Bangkalan, karena tidak adanya anggaran. (WY/Red)
