TANGERANG – Banyaknya Proyek Pembangunan yang tengah dilaksanakan baik yang sudah selesai dikerjakan, maupun yang sedang berlangsung
Seakan hal ditemukan di beberapa proyek yang terpantau oleh awak media, salah satunya yaitu pada Rabu 08/11/2023 salah satu proyek tengah dikerjakan, sudah jadi potret keseharian atau pandangan umum untuk kebiasaan buruk dibiarkan, khususnya bagi para pekerja dan si pelaksana Proyek untuk tabrak aturan.
Bahkan dalam proses pelaksanaan dan dikerjakan nya pun tidak utamakan untuk hasil yang maksimal, dan juga bisa terabaikan jika ada juga terjadi praktek kecurangan baik material yang digunakan maupun cara pengerjaannya yang seharusnya maksimal, namun hasilnya jadi tidak bagus dan tidak sesuai uji baku mutu standar proyek atas pengerjaan nya dan hal ini seakan sudah biasa jadi tontonan, dan sengaja diabaikan dan disengajakan tanpa adanya pengawasan ketat.
Yang seharusnya pihak yang bertugas dan Sebagai pihak terkait dapat aktif turun dan pantau langsung dilapangan untuk secara teliti diawasi oleh para pihak pengawas baik dari dinas terkait, maupun jajaran inspektorat, dan juga tentunya dari pihak yang jadi fungsi kontrol yang berkewajiban, yang sebagai pengawas, dan jika memang ditemukan hal yang merugikan keuangan negara bisa dilaporkan untuk diproses hukum atau dikenakan sangsi tegas hukuman ,atau ditindak tegas, sampai dengan pencabutan izin legalitas perusahaan yang jadi Pelaksana atau Pemborongnya.
Hal ini seakan sudah jadi kebiasaan dan Pembiaran Para pihak yang punya kewenangan untuk awasi dan kawal ketat serta secara tegas berlakukan aturan yang seharusnya, namun seolah tidak berlaku dan seolah tutup mata diabaikan.
Salah satunya seperti yang terjadi pada Proyek saluran air yang tengah dilaksanakan ini, yang berlokasi di Blok H 17 RT 06 RW 09 Desa Pesanggrahan Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, proyek tersebut tidak taati aturan.
Dari pantauan dan hasil beberapa foto serta rekaman dari para awak media dilokasi proyek tersebut, tidak ada ditemukan Papan Proyek dan terlihat jelas para pekerja tidak gunakan alat kelengkapan kerja.
Awak media maupun Masyarakat umum dapat melihat sangat jelas dan mudah terlihat diantaranya yaitu, tidak ada pasang papan anggaran proyek, dan pihak mandor atau konsultan Pengawas tidak berada ditempat, jadi apabila ada pekerja yang terjadi kecelakaan kerja misalnya terpacul kakinya, tertimpa batu kali, atau hal lainnya yang berhubungan dengan spek serta RAB yang harus diawasi ketat, agar ada pihak yang bertanggung jawab.
Dan lebih parahnya para pekerja tidak gunakan peralatan K3, yaitu para pekerja tidak gunakan alat pelindung diri, sepatu bot, helm, dan lainnya yang merupakan sudah sebagai aturan untuk Perlengkapan kerja (APD), bahkan ada sanksi yang dikenakan apabila melanggar dan juga sebagai syarat mutlak dalam pekerjaan proyek yang sebagaimana mestinya.
Awak media, kemudian jumpai salah satu pekerja yang berinisial (H), kemudian para awak media bertanya,” kenapa Papan Anggaran Proyeknya tidak dipasang, pekerja jawab,” belum ada pak,” dan lanjut awak media bertanya siapa pihak pengawas atau mandornya, jawabnya si pekerja,” namanya pak Ari pak,” tapi dia sedang tidak ada ditempat pak,” imbuhnya Pekerja
Awak media pun bertanya kembali, siapa pihak pelaksana atau Pemborongnya siapa, kemudian si pekerja jawab,” tidak tahu kalau nama PT nya pak,” saya hanya batas bekerja saja.tutur pekerja
Dengan adanya Perihal Pelaksanaan Pekerjaan proyek yang diduga kuat dari Dinas atau Pemerintah Daerah terkait, sangat miris rasanya jika Uang rakyat yang dipergunakan tanpa adanya Pengawasan dan Pengawalan secara ketat dari pihak terkait dalam pengerjaannya.” dan tentunya hasilnya pun sangat diragukan untuk uji baku mutu maupun material serta pengerjaannya, pasti ya untuk hasil bisa tidak sesuai hasil yang maksimal dan benar dan seharusnya diberlakukan.
Penulis: IWAN