Dosen S3 Fakultas Tehnik Ini Perkenalkan Buku Terbarunya Terkait Operasional Pelabuhan

MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menggelar kegiatan Pengambilan Sumpah Program Profesi Insinyur Periode Juli 2024, di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Djemma, Kota Makassar, Senin (08/07/2024) sekira pukul 20.00 Wita. Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa.

Salah satu mahasiswa yang turut disumpah dalam kesempatan tersebut adalah Dr. Ir. Ashury Djamaluddin, ST, MT mengungkapkan rasa bahagianya setelah dirinya bisa ikut dalam penyumpahan tersebut.

Selain itu, Dr Ashury juga telah menerbitkan 10 buku yang sesuai dengan kompetensinya di bidang Rekayasa dan Operasional Pelabuhan. Buku terbaru yang telah ia terbitkan berjudul Manajemen Operasional Pelabuhan dan Perencanaan Pelabuhan dan Terminal.

“Di dalam buku saya itu, berbicara tentang operasional pelabuhan, terutama bagaimana seharusnya operasional di dalam pelabuhan petikemas,” jelas Ashury yang juga tercatat sebagai dosen S3 Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Kelautan Unhas.

Saat ditanya oleh media ini terkait permasalahan sebenarnya yang terjadi di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia khususnya di pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar dan bagaimana solusinya, pria murah senyum itu mengatakan, kekurangannya ada pada pembenahan.

“Kalau kita pengen pelabuhan kita itu seperti diluar negeri, tentu kita harus mengikuti standar-standar yang berlaku secara internasional. Khususnya di terminal petikemas disitu masih menggunakan sistem operasional yang konvensional,” terangnya.

Lanjutnya, kalau diluar negeri yang sudah maju pelabuhannya itu sistem bongkar muat barang dan petikemas sudah menggunakan automisasi. Jadi bongkar muat yang mereka lakukan itu sudah menggunakan teknologi robotik, alias sudah jarang menggunakan tenaga manusia.

“Sistem bongkar muat di terminal-terminal petikemas di pelabuhan modern seperti di pelabuhan Singapura dan pelabuhan Shanghai,” ucapnya.

Menurutnya, pelabuhan memainkan peranan penting dalam sistem rantai pasok, karena transportasi laut mewakili sekitar 90 persen perdagangan global.

Secara progresif, ukuran dan karakteristik pelabuhan telah disesuaikan dengan letak dan wilayah dari pelabuhan itu sendiri dan juga mendukung rute perdagangan baru diharapkan semakin meluas yaitu wilayah dengan faktor produksi dengan biaya rendah, pasar yang besar dan meluas, populasi besar, kapasitas ekonomi yang signifikan, dan aktivitas inovatif lainnya yang cukup besar.

“Dalam buku ini, juga menjelaskan aliran-aliran barang dari hulu hingga hilir dengan fokus utama adalah perdagangan di laut, serta para pelaku yang terlibat dalam proses aliran kargo, selain dari perusahaan pelayaran, dan operator terminal pelabuhan, tentu masih banyak lagi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam bisnis ini,” timpal ayah dari Aqila Khansa Hanifah.

Selain itu, kata dia, buku ini banyak menceritakan pola logistik di bidang pelayaran, perkembangan dari masa kemasa, biaya-biaya yang timbul dalam proses logistik di bidang pelayaran.

“Salah satu bab dalam buku ini membahas terkait dengan keputusan dalam pengadaan armada pengangkutan kargo, keputusan dalam kepemilikan ataupun penyewaan petikemas kosong (empty container) ataupun full container di tinjau dari segi bisnis pelayaran,” Dr. Ir. Ashury Djamaluddin, ST, MT menandaskan.

@ASWAR

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini