BANGKALAN- Bergulirnya informasi bahwa kepala puskesmas Jaddih dikeluhkan pegawai di internal kerjanya Lantaran kapusnya tidak transparan dengan bawahan dalam soal Administrasi keuangan
Kapus jaddih dikabarkan sudah mendapat SK Mutasi ke PKM sepuluh namun paska mutasi sudah ditandatangani oleh KADINKES. Ada perubahan drastis bahwa kapus Jaddih tidak jadi dimutasi entah ada apa.
Drg. Purwanti Kepala Puskesmas Jaddih, tidak disukai rekan kerjanya karena dinilai Arogansi dan tidak transparan khususnya dibidang Administrasi keuangan.
Menurut sumber dari internal puskesmas Jaddih Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan. Bahwa kepala puskesmas hanya manis dibibir masyarakat dan pahit di internal puskesmas.
“Bagaimana mau berjalan dengan Baik Kinerja pelayanan kesehatan puskesmas Jaddih, jika antara pimpinan dengan bawahan tidak sejalan. Ini terasa bagaikan Gedung Megah Terasa Neraka,” ungkap sumber yang tidak mau disebutkan namanya, Sabtu (10/12/2022).
Disisi lain drg. Purwanti Kepala Puskesmas Jaddih menyampaikan bahwa dirinya; Saya selama ini bekerja dengan sesuai apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab.
Jikalau ada kekurangan di sana dan disini, monggo bisa membuat masukkan buat saya,” terang Kepala puskesmas Jaddih Secara singkat melalui WhatsApp, Ahad (11/12/2022).
Adapun rincian yang membuat tenaga puskesmas Jaddih tidak sejalan dengan Kapusnya sebagai berikut:
- Keterbukaan masalah keuangan puskesmas (pernah ditegur 2x, dari pihak KTU (Masrufah), untuk keuangan puskesmas tidak boleh semua orang tahu.
- Kurangnya Kesejahteraan pegawai, kerjaan yang timpang antara PNS/PTT/THL dan pegawai honorer. Se-akan2 dimanfaatkan tenaganya untuk kepentingan atasan, sedangkan jasa pelayanannya tidak pernah dapat dengan alasan tenaga honorer tidak dapat jaspel karena tidak ada SK bupati.
- Perencanaan obat dan lain lain, dikerjakan sepihak, tanpa melibatkan pihak-pihak seperti dokter/bagian obat. Sehingga obat sering kehabisan sebelum waktunya. Dan banyak beli obat yang tidak sesuai kebutuhan.
- Alat EKG di baru dari dinkes, tapi kertas ekgnya tidak ada(sudah +-6bln ini) alasannya selalu tidak ada uang di puskesmas.
- Program-program puskesmas yang ada uangnya, diberikan cuma ke orang-orang terdekatnya semua(itupun sudah PNS/THL/PTT), seharusnya itu diberikan ke tenaga honorer untuk tambahan penghasilannya.
Penulis : Hosnews
