Dugaan Jadi Ladang Bisnis Korupsi, Program DAK Oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Terindikasi Tidak Tepat Sasaran Seperti Rehab SDN Menongo

LAMONGAN, HN. ID – Program bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk rehabilitasi sekolah, pada tahun anggaran 2023 oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Diduga jadi ladang bisnis korupsi oleh para oknum yang berkepentingan serta terkait, yang dirasa juga tidak tepat sasaran dalam penyaluran program bantuan di berbagai Sekolah Negeri yang mendapatkan program tersebut.

“Salahsatunya, seperti rehabilitasi yang berjalan saat ini di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Menongo, kecamatan Sukodadi itu, yang mendapatkan 3 titik alokasi dana DAK untuk rehabilitasi ruangan Sekolah yang lumayan besar anggarannya untuk satu titik Sekolah.

Dengan rincian sebagai berikut, pertama Untuk pengerjaan rehabilitasi ruangan guru sebesar 137 juta, yang kedua untuk pengerjaan rehabilitasi ruangan kepala sekolah atau pimpinan sebesar 51 juta dan yang ketiga untuk pengerjaan rehabilitasi 3 ruang kelas siswa-siswi sebesar 429 juta.

Padahal kondisi fisik atau ruangan gedung sekolah SDN Menongo tersebut, masih kelihatan 80% baik dan layak pakai, dibandingkan dengan banyaknya gedung SD negeri di Lamongan yang benar-benar membutuhkan atau yang tidak layak pakai yang seharusnya berhak mendapatkan program DAK itu.

Mirisnya, dalam pantauan tim media ini di lokasi pengerjaan itu, anggaran dana program DAK dari Dinas Pendidikan tersebut, terlihat besaran anggaran yang di kucurkan untuk SD Negeri Menongo, diduga tidak sebanding dengan fakta yang di kerjakan saat ini, apalagi di ketahui SDN Menongo di tahun 2022 juga pernah mendapatkan program bantuan DAK.

Parahnya lagi, Diduga untuk pemberian program bantuan DAK itu juga tidak mengikuti prosedur aturan dan petunjuk teknis yang ada, sehingga terkesan amburadul dan juga mengarah kuat dugaan permainan terkait jual beli proyek atau program DAK oleh oknum yang berkepentingan terkait program DAK pendidikan tersebut.

Saat tim media hosnews.id mencoba mencari fakta dan mengali informasi di lokasi pengerjaan rehabilitasi proyek Sekolah pada (01/08/2023) itu, salah satu yang katanya pembantu guru HTI inisial mengatakan, “Untuk guru-guru sudah pulang semua dan kepala sekolah Bu Nastiah Sering rapat-rapat di Lamongan tidak pernah kesini sama sekali dan kalau berhubungan terkait pembangunan Sekolah ini, silahkan langsung ke Komete Pak Zain saja yang juga selaku perangkat Desa setempat,”Ungkapnya.

Awak media ini, juga berusaha untuk mengkonfirmasi kepala komite sekolah tersebut, agar mendapatkan informasi yang transparan baik dan benar juga berimbang, namun sangat di sayangkan, ketika di hubungi melalui telepon WhatsApp pribadinya tidak di angkat dan juga di konfirmasi melalui chat whatsapp nya mengenai hal tersebut hanya dibalas singkat, “Maaf tidak bisa menemui.

Dari sumber lain juga memberikan keterangan, menurut informasi yang ada, bahwa Ketua komite dan juga Konsultan tidak pernah ada di lokasi pengerjaan, hal ini sangat disayangkan karena seharusnya Ketua komite dan konsultan diupayakan selalu ada di tempat pengerjaan untuk memenuhi tugas dan tanggung jawabnya.
(Bersambung…)

Penulis: [Ks/Gondes]

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini