Fungsionaris Bidang Lingkungan Hidup dan mitigasi bencana Badko Hmi Jawa Timur soroti Eksplorasi sumber daya alam di madura

JATIM – Madura merupakan daerah yang selama ini dikenal sebagai daerah yang gersang dan tidak produktif didalam literatur-literatur maupun dalam stigma publik. Padahal pulau madura merupakan daerah yang bagaikan oase ditengah gurun yang sangat bernilai bagi kehidupan peradaban jawa Timur bahkan Indonesia.

Madura pada hakikatnya memiliki potensi dan keberkahan alam yang berlimpah mulai dari Migas, komoditas pertanian tembakau, garam hingga pariwisata yang kesemuanya adalah potensi untuk kesejahteraan masyarakat madura secara khusus dan Indonesia sampai masyarakat dunia secara umum.

Ekplorasi yang dilakukan oleh pemodal dan perusahaan di bumi Madura diantaranya adalah Kangean energy, HCML, Petronas, PHE WMO dan lainnya. Ekplorasi yang dilakukan oleh perusahaan plat merah di bumi madura salah satunya adalah garam madura yang dikelola oleh PT Garam yang merupakan perusahaan BUMN.

Mengaca pada melimpahnya potensi yang telah disebutkan tersebut, Fungsionaris Bidang LH dan Mitigasi Bencana Badan Koordinasi Himpunan mahasiswa Islam Jawa Timur Novil Suryadi ikut ambil suara, terkait dampak yang tidak optimal terhadap kesejahteraan masyarakat madura.

” Menurut saya, adanya ekplorasi kekayaan alam Madura ini harus membawa dampak baik terhadap lingkungan disekitar ekplorasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Namun selama ini hal tersebut terkesan tidak ada dampak yang jelas terhadap kesejahteraan masyarakat madura” Tandas pria yang hari ini menjabat sebagai wasekum bidang LH dan Mitigasi bencana Badko HmI Jatim tersebut.

Lebih lanjut dia menambahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021 masyarakat Madura masih berada dalam kategori penduduk miskin yang setiap tahun terus meningkat. Jika dilihat, penduduk miskin Kabupaten Bangkalan sejumlah 215.97 jiwa, Kabupaten Sampang sejumlah 237.23 jiwa, Kabupaten Pamekasan sejumlah 137.12 jiwa dan Kabupaten Sumenep sejumlah 224.73 jiwa.

” Jumlah penduduk miskin yang terus meningkat berdasar data BPS di pulau Madura adalah bukti kurang optimalnya peran perusahaan terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Madura”. Lanjut Novil kepada awak media Hos news.Id.

Menurutnya problematika seperti demikian muncul karena banyak faktor, salah satunya ialah optimalisasi peran CSR (Corporate Social Responsibility).

” Saya kira, hal yang paling mendasar kenapa permasalahan kemiskinan dan lain-lain muncul karena pengelolaan CSR yang kurang transparan. Padahal CSR itu sedikit banyak mampu untuk mendobrak kesenjangan ekonomi masyarakat ” Pungkasnya.

Harapannya kedepan, sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 bahwasanya Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, dapat tercapai dengan baik agar Madura mampu keluar dari garis kemiskinan.

Badan koordinasi HMI Jawa Timur khususnya bidang LH dan mitigasi bencana siap berkolaborasi dengan rakyat dan berkomitmen merawat alam untuk kemanusiaan sebagai tempat hidup yang menentramkan bagi generasi bangsa dimasa depan. (SA/Red)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini