Gerhana Bulan Kali ini Sangat Langka

Hosnews.id|| -Nasional (LAPAN) bilang, GBT terletak di dekat konstelasi Scorpius dengan durasi fase total gerhana 14 menit 30 detik.
Menurut Zamzam, fenomena GBT kali ini sangat langka karena bertepatan dengan Hari Raya Waisak dan diperkirakan hanya akan ditemui 190 tahun lagi, bertepatan dengan Hari Raya Tri Suci Waisak.

“Gerhana bulan merah super di tahun ini enggak ada lagi. Ini termasuk langka karena bertepatan dengan Hari Raya Waisak. Jadinya lebih langka lagi,” kata Zamzam dikutip Antara.

Dia jelaskan, GBT terjadi bertepatan dengan detik-detik Waisak pada 15 suklapaksa (paroterang) Waisaka 2565 Era Buddha, yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13 WIB, dengan jarak 357,461 kilometer dari Bumi.

Secara ilmiah, dia bilang, gerhana bulan jadi pembuktian bahwa pengetahuan manusia atas posisi benda-benda langit itu benar adanya. Peneliti atau astronom mampu memprediksi keberadaan benda-benda langit, karena pergerakannya sudah pasti dan benar adanya.

“Ada keteraturan dalam dinamika benda-benda langit, khususnya pergerakan matahari, bulan, dan bumi,” kata Zamzam.

Dia menantang masyarakat untuk membuktikannya dengan melihat apakah detik-detik peristiwa gerhana bulan merah super yang nanti terjadi sesuai prediksi para peneliti atau astronom atau tidak?.

“Kita buktikan saja nanti, (prediksi) yang kita punya apakah benar tepat peristiwanya di pukul 18.18 WIB. Itu salah satu bukti ilmiah dari fenomena gerhana ini,” ujar dia.

Dia juga bilang, GBT yang terjadi Rabu (26/5/2021) sangat spesial karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi.

Sehingga, satelit alami Bumi itu akan tampak merah karena pembiasan cahaya Matahari oleh lapisan atmosfer Bumi, sehingga GBT kali ini disebut Bulan Merah Super atau Super Blood Moon.

( MzL)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini