SURABAYA – Anak yatim adalah anak yang belum baligh (dewasa secara agama) dan ditinggal wafat oleh ayahnya. Dalam konteks Islam, anak yatim mendapatkan perhatian khusus karena kehilangan sosok ayah yang seharusnya menjadi penanggung jawab nafkah dan perlindungan.

Dalam Alquran dijelaskan tentang begitu pentingnya berbagi sebagaian harta di masa kehidupan yang tidak lain hanya untuk mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT:
بسم الله الرحمن الرحيم
وَاٰتُوا الْيَتٰمٰىٓ اَمْوَالَهُمْ وَلَا تَتَبَدَّلُوا الْخَبِيْثَ بِالطَّيِّبِۖ وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَهُمْ اِلٰٓى اَمْوَالِكُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حُوْبًا كَبِيْرًا ٢
“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah dewasa) harta mereka. Janganlah kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya (tindakan menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar.
Kemudian kembali dipertegas dalam Alquran:
وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗا وَبِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالٗا فَخُورًا ٣٦
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.
Menyikapi hal ini, H. Dimas SMM (Swadaya Masyarakat Madura) di Surabaya mengatakan bahwa Hidup Semakin Berkah Dengan Infaq dan Sedekah. Dalam artian memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sangatlah penting guna saling mengingatkan satu sama lain karena hidup ini bersifat sementara dan akhirat selamanya," ujarnya, Jumat (11/07/2025)
Swadaya Masyarakat Madura (SMM) sukses menggelar kegiatan santunan anak yatim yang berlangsung di Jalan Tembok Duku V No. 75, Surabaya. Acara yang dimulai sekitar pukul 19.00 WIB menjadi bagian dari agenda sosial rutin yang digagas oleh Direktur SMM, H. Dimas.
Kegiatan ini bertujuan sebagai wujud nyata rasa syukur kepada Allah SWT serta sebagai sarana mempererat kepedulian sosial antar sesama, khususnya kepada anak-anak yatim yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Dalam acara tersebut, puluhan anak yatim mendapatkan santunan berupa bantuan materi serta bingkisan yang diharapkan dapat meringankan beban mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
H. Dimas dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya rutinitas perkumpulan semata, melainkan bagian dari komitmen SMM untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama dalam memberikan manfaat kepada mereka yang kurang mampu.
“Kita percaya bahwa sebagian rezeki yang kita terima adalah titipan Allah SWT untuk disalurkan kepada yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini, kita ingin menyampaikan bahwa anak-anak yatim adalah tanggung jawab kita bersama,” tutur Direktur Utama PT SMM.
Ia juga menambahkan bahwa santunan ini akan menjadi program berkelanjutan yang dilaksanakan setiap bulan, dengan harapan mampu membangkitkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Acara berlangsung khidmat dan hangat, diselingi dengan doa bersama, tausiyah singkat, dan pembacaan maulid nabi,serta penyerahan santunan secara simbolis kepada anak-anak yatim yang hadir. Harapan besar disampaikan agar kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat sementara, tetapi juga mampu menumbuhkan semangat kebaikan yang berkelanjutan.
Sebagai penutup, H. Dimas berharap kegiatan tersebut menjadi amal jariyah dan membawa keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.
“Semoga ini menjadi bagian dari amal ibadah kita, yang kelak menjadi pemberat timbangan kebaikan di akhirat. Dan semoga semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk peduli kepada kaum duafa dan anak yatim,” ungkap H.Dimas. (MH)