MAKASSAR– Moh Hosen Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) penyambung Aspirasi masyarakat mengapresiasi AKBP Restu Wijayanto Kapolres Pelabuhan Makassar sejatinya Polri Presisi melakukan hal terpuji peduli dengan penderitaan orang lain. Hal seperti ini patut dicontoh oleh segenap kalangan Kepolisian Republik Indonesia mewujudkan sejatinya Polri Presisi,” kata Hosen KAKI,” Selasa (11/02/2025).
Program Polisi Presisi merupakan konsep kepolisian yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dengan fokus pada penegakan hukum yang profesional, transparan, dan akuntabel. Polisi Presisi juga menekankan pentingnya membangun kemitraan yang baik dengan masyarakat.
Responsibilitas dan transparansi berkeadilan yang menyertai pendekatan pemolisian prediktif ditekankan agar setiap anggota Polri mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, serta berkeadilan.
Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 mengatur tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI). Tugas pokok tersebut meliputi: Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Namun AKBP Restu Wijayanto Kapolres Pelabuhan Makassar bukan hanya patuh pada undang undang kepolisian Republik Indonesia melainkan jiwa sosial tinggi terhadap masyarakat sehingga berbagai elemen menyukainya. Dalam artian warga setempat merasakan kepedulian seorang pejabat Negara utusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berjiwa patriot (pahlawan),” papar Hosen KAKI.
Dilihat dari sebuah kejadian mengerikan menggemparkan Kecamatan Wajo, Makassar, pada Jumat (7/2/2025) dini hari. Dua bocah kakak-beradik ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam sebuah kamar wisma. Mereka diduga menjadi korban penyekapan dan penyiksaan oleh orang tua mereka sendiri.
AKBP Restu Wijayanto Kapolres Pelabuhan Makassar mengatakan bahwa kasus ini terungkap setelah seorang warga melaporkan adanya suara tangisan anak dari dalam wisma. Menindaklanjuti laporan tersebut, personel kepolisian langsung mendatangi lokasi dan menemukan kedua bocah dalam kondisi mengkhawatirkan.
“Saat kami masuk ke dalam kamar wisma tersebut, kami menemukan dua anak yang disekap di dalam WC dengan tubuh penuh luka bakar. Dugaan sementara, mereka telah disiram air panas,” ujar AKBP Restu Wijayanto.
Melihat kondisi korban yang kritis, polisi segera mengevakuasi keduanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan perawatan medis.
Disiksa dengan Air Panas, Bocah Mengalami Luka Melepuh
Menurut hasil pemeriksaan awal, kedua bocah malang tersebut mengalami luka melepuh di sekujur tubuhnya. Luka-luka tersebut diduga berasal dari siraman air panas yang dilakukan secara sengaja. Dugaan ini diperkuat dengan kesaksian beberapa warga sekitar yang sempat mendengar tangisan dan jeritan korban sebelum akhirnya ditemukan.
Sementara itu, yang diduga pelaku penyiksaan yang merupakan orang tua korban berinisial AY (37) dan , NI (28), telah diamankan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pelabuhan Makassar.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana kekerasan yang telah dialami kedua korban serta motif di balik tindakan keji ini. Kami pastikan pelaku akan dijerat dengan hukuman yang setimpal,” tegas Kapolres.
Kondisi Korban Masih Kritis, Publik Mengecam Kekejaman Orang Tua
Saat ini, kedua bocah tengah menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Makassar. Meski sudah mendapatkan pertolongan pertama, kondisi mereka masih cukup kritis akibat luka-luka yang mereka alami.
Kasus ini sontak menuai kecaman dari masyarakat. Banyak pihak mendesak agar hukum ditegakkan seadil-adilnya dan memberikan efek jera bagi para
Polisi juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan segera melaporkan jika menemukan dugaan kekerasan terhadap anak “Jangan takut melapor. Perlindungan anak adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Kapolres
Kasus ini kini menjadi perhatian serius pihak berwenang dan diharapkan kedua bocah tersebut bisa segera pulih dari trauma fisik maupun psikologis yang mereka alami. Pihak Kepolisian Polres Pelabuhan Makassar tetap optimis dan Dinamis menjaga kesehatan sampai sembuh tuntas totalitas,” pungkasnya. (Asmar)