BANGKALAN- Beredar pemberitaan RKH Imam Buchori Cholil menyatakan sikap bahwa dirinya mendukung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lukman Hakim dan Fauzan Ja’far. Dukungan itu diketahui setelah KH Imam Bukhori atau Ra Imam menerima Kunjungan Ketua DPD PDI-P Jawa Timur Said Abdullah di Kediamannya Jalan Halim Perdanakusuma Bangkalan Madura Jawa Timur,” Sabtu (02/2024).
Dalam hal ini banyak masyarakat maupun kalangan pengamat politik Pilkada Bangkalan 2024 menyayangkan sikap KH Imam Bukhori atau Ra imam yang dinilai tidak komitmen dengan apa yang disampaikan, dalam artian sebelumnya mendukung pasangan Mathur-Jayus calon bupati dan wakil Bupati Bangkalan Periode 2024-2029.
“Dengan begitu, masyarakat berasumsi bahwa orang yang dipercaya dijadikan panutan umat malah tidak punya pendirian sebagai figur salah seorang Kiai di Bangkalan. Meskipun dalam dukungan politik tidak diwajibkan tapi setidaknya menjadi orang yang komitmen dan jangan mengajarkan hal kurang baik terhadap rakyat, khususnya kaum fanatik yang selama ini ta’dhim dengan seorang Kiai.
Menyikapi dukungan Politik seorang Kiai yang tidak Komitmen, Moh Hosen Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) mengapresiasi RKH Imam Bukhori Cholil soal dukungan Pemilukada Bangkalan dinilai tidak komitmen karena sebelumnya menyatakan sikap mendukung Pasangan Mathur-Jayus namun diakhir akhir masa kampanye berubah haluan ke pasangan Lukman-Fauzan," ungkap Hosen KAKI," Sabtu (02/11/2024).
Lanjut Hosen KAKI, Orang seperti RKH Imam Bukhori Cholil tidak layak dijadikan panutan dalam hal politik karena politik bisa berubah rubah pemikiran dan beda dengan urusan ke agamaan. Masyarakat Bangkalan sudah bisa menilai sikap Ra imam yang membuat orang orang heran setelah kedatangan Sa’id Abdullah dukungan bisa berubah dengan alasan supaya linier antara dukungan di Pilgub Jatim dan Pilkada Bangkalan.
KAKI mengatakan bahwa RKH Imam Bukhori Cholil sampai kapanpun tidak pantas dijadikan panutan Perpolitikan karena dinilai orangnya tidak komitmen dalam menyatakan sikap soal dukungan terhadap pasangan calon bupati dan wakil Bupati Bangkalan. Kami tidak menyalahkan Ra Imam Bukhori Cholil dalam perubahan dukungan, Karena itu haknya dia mau pilih dan dukung siapa nantinya. Namun sayangnya ia seorang figur ulama Bangkalan yang terkesan pembohong publik di mata Masyarakat” Pungkasnya. (Kusnadi)