KAKI Geram dan Kecam Prilaku Perusak Sesajen di Lereng Gunung Semiru, Polisi Tangkap Pelakunya

LUMAJANG, Hosnews.id // Beredar berita seorang pria menendang sesajen dilereng gunung Semeru Lumajang tanpa alasan yang kuat dari yang bersangkutan.

Aksi seorang pria menendang sesajen di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, pada Jumat 07 Januari 2022.

Seraya berkata: ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar !

Perihal tersebut membuat warga stempat marah besar Karena sudah tidak menghargai adat adat leluhur mereka. Bukan cuma warga setempat saja, banyak kalangan warganet geram dengan perbutan ini, bahkan dari aparat penegak hukum lagi gencar-gencarnya mencari pelakunya,” Selasa (11/01/2022).

ILUSTRASI AKSI PRIA MISTERIUS PERUSAK SESAJEN DI LERENG GUNUNG SEMIRU DI DUSUN SUMBER SARI DESA SUPITURANG KECAMATAN PRONOJIWO KABUPATEN LUMAJANG JAWA TIMUR

Moh Hosen Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) angkat bicara ; tindakan ini tidak dapat dibiarkan karena telah merusak tatanan adat istiadat dalam bersuku berbangsa dan bernegara.

Kami Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) mendukung penuh gerakan penegak hukum kepolisian Polda Jawa Timur untuk mengungkap dan menangkap pelaku perusak adat istiadat tersebut.

Jika dibiarkan tatanan pemerintah yang saling menghargai antar suku bangsa dan negera dalam menjalankan adat istiadat akan rusak dan dampaknya alam akan suram.

Karena seyogyanya Indonesia negara yang menganut pluralitas dalam bidang hukumnya, dimana ada tiga hukum yang keberadaannya diakui dan berlaku yaitu hukum barat, hukum agama dan hukum adat.

Pada prakteknya masih banyak masyarakat yang menggunakan hukum adat dalam mengatur kegiatan sehari-harinya serta dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang ada.

Hukum adat tersebut berkembang mengikuti perkembangan masyarakat dan tradisi rakyat yang ada. Hukum adat merupakan endapan kesusilaan dalam masyarakat yang kebenarannya mendapatkan pengakuan dalam masyarakat tersebut.

Oleh karena itu harus dihormati oleh semua orang yang ada di dalamnya, baik dalam persamaan maupun perbedaannya.

Sekali lagi mari kita jaga budaya leluhur yang telah mendahului kita, bagaimanapun tujuan mereka demi kebaikan anak cucunya dan demi tentramnya alama dunia, Wallahu A’lam,” pungkasnya. (MH/Red)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini