JAKARTA – Moh Hosen Ketua KAKI Jatim menyatakan pada Kamis 2 Oktober 2025 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahan empat (4) tersangka penerima Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim. Diketahui Yang dimaksud, Eks Kusnadi Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar Eks Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadat Wakil Ketua DPRD Jatim dan Bagus Wahyudiyono.
Diketahui dalam penanganan kasus dugaan korupsi dana hibah kelompok masyarakat (pokmas) di Jawa Timur semakin melebar. KPK membeberkan nama tokoh nasional yang ikut terseret dalam pusaran kasus dengan tahun anggaran 2019–2022, diantaranya Abdul Halim Iskandar dan La Nyala Mattalitti.
Menyikapi hal ini, Moh Hosen Ketua KAKI Jatim mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menetapkan Abdul Halim Iskandar dan La Nyala Mattalitti sebagai tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim 2019-2022 yang diduga keduanya ikut terlibat didalamnya," kata Hosen KAKI," Ahad (05/10/2025).Abdul Halim Iskandar Mantan Menteri Desa PDTT Pernah diperiksa KPK pada 22 Agustus 2025 Keterangan Politisi PKB ini dianggap penting oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena merupakan salah satu saksi kunci dalam Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim 2019-2022,” papar Hosen KAKI Jatim.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menegaskan pihaknya menelusuri peran Abdul Halim lantaran ia pernah duduk sebagai anggota DPRD Jatim pada periode yang sama. “Kami perlu informasi soal pokir (pokok pikiran) di masa itu,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Kamis malam (2/10/2025).
Selanjutnya La Nyalla pun disebut oleh KPK karena ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua KONI Jatim. Posisi itu diduga menjadi pintu masuk aliran dana hibah lewat jalur organisasi olahraga. Kami panggil semua pihak yang diduga terlibat, baik langsung maupun tidak langsung,” ungkap Asep.Guntur Rahayu. (Kusnadi)
