SURABAYA – Bergulirnya keramaian di kecamatan Asemrowo Kota Surabaya terkait adu argumen antara LSM Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) pekan lalu menimbulkan laporan ke SPKT Polda Jatim dan tercium aroma tak sedap dampak ada wanita ngompet dibawah meja pak camat Mohammad Khusnul Amin.
Masyarakat menduga bahwa wanita yang berada dibawah meja camat Mohammad Khusnul Amin merupakan gendaan untuk memenuhi hasrat camat yang dinilai merasa angkuh dan kebal hukum sebagai pejabat negara Pemkot Surabaya dan ini merupakan contoh perilaku yang tidak baik untuk ditiru oleh warga kecamatan Asemrowo.
“Kendati demikian, camat Mohammad Khusnul Amin dianggap sudah tidak punya moral sebagai pimpinan para Lurah RT RW di wilayah Kecamatan Asemrowo kota Surabaya. Lantaran pak camat diduga selalu bersama wanita lain dalam tiap berhubungan mesum alias bukan istrinya sendiri.
Menyikapi kabar kurang sedap tentang camat Mohammad Khusnul Amin, Moh Hosen Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Dewan Pimpinan Wilayah Provinsi Jawa mengatakan berdasarkan informasi Masyarakat diduga Camat Asemrowo suka Mesum dengan wanita yang bukan muhrimnya dengan dalih selalu gonta ganti pasangan,” Kata Hosen KAKI,” Senin (13/01/2025).
“Lanjut Hosen KAKI menegaskan, bahwa Seyogyanya pejabat negara harus mencerminkan sebagai pelayan masyarakat yang baik, karena bagaimanapun ia digajih dari uang rakyat sebagaimana Indonesia merupakan negara Demokrasi yaitu dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Dalam artian seorang pejabat negara tidak boleh semena mena dan seenaknya sendiri menyikapi Aspirasi Masyarakat yang hendak mau koordinasi tentang permasalahan didaerahnya,” papar Hosen KAKI.
KAKI menyayangkan sikap arogansi Camat Asemrowo Mohammad Khusnul Amin yang seakan tidak mau dengan kritikan masyarakat dan dianggap hal yang sudah terjadi merupakan pencemaran nama baik bagi dirinya. Seharusnya kalau tidak melakukan sesuai tuduhan masyarakat cukup diam dan berkomunikasi dengan baik bersama pihak organisasi masyarakat dimaksud,” sambungnya.
Diketahui laporan yang pernah dimasukkan ke SPKT Polda Jatim pada Jumat 10 Januari 2025 itu sebenarnya menguntungkan Organisasi Masyarakat dan merugikan dirinya sendiri, karena dengan adanya Pengaduan ke Polisi akhirnya publik tahu sifat keaslian camat Asemrowo Mohammad Khusnul Amin dinilai kurang baik dalam menyikapi persoalan yang berkaitan dengan kinerja pemerintah,” tutur Hosen KAKI.
Pasalnya laporan dibuat berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Kemudian Khusnul Amin mengatakan bahwa keputusan untuk melaporkan penyebar video tersebut juga mendapat arahan dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, karena kasus ini berhubungan dengan instansi pemerintah,” ujar camat Mohammad Khusnul Amin pada publik ketika laporan ke SPKT Polda Jatim.
Dalam desas desus informasi masyarakat dikabarkan sudah ada korban pelecehan seksual yang diduga telah dilakukan camat Asemrowo Mohammad Khusnul Amin. Namun kisah itu hilang begitu saja karena pihak korban hanyalah pegawai bawahan yang tidak mampu menentang atasan yang penuh dengan nafsu birahi,” ungkap Hosen KAKI.
Menanggapi video viral yang menuduh dan menarasikan seolah-olah Camat Asemrowo memasukkan perempuan di ruang kerja Camat Asemrowo, melalui pers release ini saya membantah tuduhan-tuduhan tersebut dan memberikan klarifikasi sebagai berikut :
Bahwa pada hari senin tanggal 6 Januari 2025 sekitar pukul 10.00 WIB Camat Asemrowo bersama 2 stafnya yakni Saudari Devi dan Saudara Alfian melaksanakan rapat di ruang Camat Asemrowo, membahas proposal Inovasiuntuk paparan zoom meeting dan CSR (Corporate Social Responsibility).
Kemudian secara tiba-tiba datang segerombolan Ormas dengan berteriak-teriak dan menggedor-gedor pintu untuk memaksa masuk ruangan kerja CamatAsemrowo.Bahwa akibat kejadian itu menimbulkan ketakutan pada seluruh Staf Kecamatan termasuk 2 orang staf yang saat itu berada di ruang kerja Camat Asemrowo yakni;
Staf yang bernama saudari Devi dan saudara Alfian, sehingga staf yang bernama Devi secara spontan bersembunyi di bawah meja kerja Camat Asemrowo, sedangkan staf yang bernama Alfian bersembunyi di balik pintu.
Bahwa kemudian Camat Asemrowo membuka pintu dan menemui Gerombolan Ormas tersebut untuk menanyakan maksud kedatangannya, tetapi anggota Ormas tersebut berkata-kata kasar dan beredarlah video viral tersebut yangmenarasikan seolah-olah Camat Asemrowo menyembunyikan perempuan di ruang kerjanya.
Bahwa ternyata maksud dan kedatangan ormas tersebut adalah sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap pernertiban bangunan-bangunan liar yang berdiri di bawah jalan tol Dupak Rukun Barat, Kecamatan Asemrowo Kota Surabaya.
Bahwa atas kejadian penggerudukan oleh ormas dan beredarnya video viral yang narasinya tidak sesuai fakta dan menyerang kehormatan Camat Asemrowo yakni menuduh Camat Asemrowo seolah-olah menyembunyikan perempuan di dalam ruangannya.
Maka Camat Asemrowo berencana melakukan langkah-langkah hukum yakni melakukan dugaan tindak pidana ke kepolisian,” ungkap Camat Asemrowo Mohammad Khusnul Amin pada Ketua KAKI DPW Jatim sebagai bentuk klarifikasi atas beredarnya Video viral yang kurang sedep didengar, Selasa (14/01/2025).
“Disisi lain, Rasuli Ketua Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) menyampaikan bahwa dirinya waktu itu mendatangi Kantor Kecamatan Asemrowo tidak lain untuk mengklarifikasi tentang surat peredaran surat gusuran kediaman warga yang berada di bawah Tol Dupak Rukun Barat kecamatan Asemrowo Kota Surabaya,” paparnya.
“Rasuli menambahkan, kedatangan kami bukan untuk mencari masalah melainkan solusi yang terbaik untuk warga yang dianggap mendirikan bangunan liar oleh pihak kecamatan Asemrowo kota Surabaya. Namun ketika tiba di kecamatan kami disambut dengan tidak ramah tamah dan akhirnya terjadilah percekcokan antara kami dengan pihak camat Mohammad Khusnul Amin.
“Maka dari itu, kami bersama Seluruh Aktivis Jawa Timur Siap menghadapi persoalan ini dengan bentuk tanggung jawab dan tak gentar dalam menghadapi langkah langkah camat Asemrowo Mohammad Khusnul Amin, karena kedatangan kami waktu untuk ingin menyampaikan aspirasi masyarakat bukan cari masalah dan bikin ribut,” ungkap Ketua BNPM secara singkat,” Selasa 14 Januari 2024. (Kusnadi)