SAMPANG,HN.ID- Setelah mempermalukan Jurnalis melalui komentar nyeleneh nan pedas yang diungkapkan Kapolres Sampang, Arman pada saat menggelar audiensi dengan sejumlah awak media, kini, Arman memberikan klarifikasi terbarunya yang tayang di beberapa media online dan membuat heran khalayak publik, karena dinilai sebatas pembenaran yang tak masuk akal. Jumat, 17/06/22
“Kemungkinan ada yang terputus disaat adanya audensi rekan rekan wartawan di Sampang,” ujar Arman dikutip dari beberapa media yang sudah tayang.
“Maksud saya, ingin mengajak wartawan di Sampang untuk semakin profesional dengan produk jurnalistik sesuai kaidah yang berlaku, baik undang-undang pers maupun kode etik jurnalistik,” kata Arman dikutip dari media online Kabarjawatimur.com
Arman juga mengatakan jika Video yang beredar itu tidak utuh. Pada kesempatan itu, pihaknya mengajak wartawan di Sampang semakin profesional dan Polres siap membantu jurnalis, Dikutip dari media online Kabar Jawatimur.com.
Menanggapi klarifikasi aneh yang tidak selaras dengan video yang viral bahkan menyebut video tersebut tidak utuh, Ketua Dewan Pengawas Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK), Abdul Azis Agus Priyanto, SH berang dan menegaskan bahwa pernyataan Kapolres tersebut adalah bagian dari serpihan kepanikan yang akan semakin memantik amarah publik.
“Dengan melakukan Counter Attack via media Pers diluar Sampang, Kapolres Sampang ini akan semakin memantik polemik para Jurnalis Indonesia,” tegas bung Aziz.
Menurutnya, publik bukan orang bodoh yang bisa dikibuli dengan pernyataan pembenaran.
“Padahal videonya sudah jelas ia mendarah darah dengan gelagat yang tak selayaknya,” ungkap Bung Azis ketika diwawancarai eksklusif melalui telepon.
Bahkan secara lantang, Bung Azis, sapaan karib pria idealis ini menyatakan sudah menabuh genderang perang dengan Kapolres Sampang, dan dirinyapun akan membeberkan semua fakta -fakta mencengangkan saat demo akbar nanti digelar.
“Akan menjadi bom waktu yang siap meledak. Saat ini darah saya sedang mendidih, mungkin karena tubuh ini mengalir darah almarhum orang tua yang berberprofesi sebagai seorang Jurnalis,’ tuturnya.
Pria kelahiran 54 tahun yang silam ini juga mengurai kronologis sebelum Kapolres Sampang memberikan pernyataan yang menyakiti jutaan Jurnalis.
“Pernyataan pedas Kapolres Sampang ini berawal saat kami menanyakan dinamika proses Penyaluran Bantuan Tunai PKL, Warung dan Nelayan (BTPKLWN). Namun setelah adu argumen, Kapolres Sampang mengeluhkan gaya kami yang dinilainya penuh protes.
“Di Matraman, Pasuruan tidak ada protes protes seperti ini,” ulas Aziz menirukan pernyataan Kapolres, Arman.
“Dalam audensi itu kami juga mengungkapkan bahwa sangat sulit untuk mendapat informasi lanjutan setiap kali meminta konfirmasi,” imbuhnya.
Setelah pernyataan itulah, kata dia Kapolres melontarkan bahasa yang tidak sepatutnya diungkap.
Berikut komentar Kapolres Sampang yang sudah menggema viral keseantero jagad.
“Etikanya sudah betul belum, Anda sudah lulus sertifikasi belum ? kalau sudah daftarkan ke Humas agar tahu mana yang terdaftar dan mana yang tidak. Kalau tidak terdaftar ngapain dilayani.
“Selama saya Kapolresnya, saya perintahkan Kasi Humas untuk berkoordinasi secara professional. Jadi yang dianggap media adalah yang terdaftar di Dewan Pers dan mempunyai sertifikasi sehingga tau Kode Etik Jurnalistik.
“Jika sudah penuhi itu dan tidak layani wartawan sesuai profesionalnya, anggota yang akan saya periksa, jelas Kasi Propam ? ,” kemudian dijawab siap.
“Itu aja ya, Kasi Humas sudah jelas ya, perintah saya dari kemarin waktu kita MoU sudah jelas ya. Pastikan bahwa wartawan yang terdaftar pada Dewan Pers dan memiliki sertifikasi terkait Jurnalistik, sehingga semua misalnya dianggap Produk Karya Jurnalistik atau bukan.
“Jadi gak ada sembarangan itu, saya wartawan, saya ini, ow harus jelas dulu, terdaftar tidak ? Ada pokja. Kalau kita layani semua 1000 lebih itu, gak jelas itu,” demikian celoteh Kapolres Sampang, Arman kepada sejumlah Jurnalis yang menggelar Audiensi. Selasa, (14/06/2022).
Setelah suasana dalam ruangan audiensi tidak kondusif, Audiensi tersebut diberhentikan walaupun bukan saatnya berhenti.
“Saat itupun Audiensi diberhentikan walaupun bukan saatnya selesai,” tukas dia.
Berkenan dengan itu, pria diplomatis yang menjadi bagian penting di media online Lacak Pos Sampang ini mengajak rekan sejawat dan teman seperjuangan untuk satu barisan dan jangan mau dipecah belah.
“Untuk rekan sejawat dimanapun anda berada, sudah saatnya jiwa dan ragamu membara. Kami mengajak untuk mengambil sikap atas statement dari Kapolres Sampang atas perlakukan yang tidak mengenakkan pada saat menggelar Audiensi di Polres Sampang.
Bahkan, Bung Azis menandaskan, bahwa aksinya nanti tidak akan hanya berhenti pada satu titik aksi demo akbar di Mapolres Sampang saja, melainkan akan ia gulirkan di Polda Jawa Timur dan Mabes Polri.
“Saya pastikan, kasus ini dan fakta fakta lain akan kami gulirkan ke Polda Jatim. Dan disana kami hanya ingin ditemui langsung oleh Polda Jatim. Jika tidak, maka kami akan terus beraksi,” terangnya.
“Kalau Kapolres bisa memberikan klarifikasi sebagai counter Attack pada media mainstream yang kami tidak kenal. Maka kami tertantang untuk membuka audio visual yang kami lakukan secara privasi.
“Kalau seutuhnya kami buka dan dikirim ke Kapolri, maka akan lebih dahsyat lagi bahkan kami pastikan dua hari kemudian sebuah surat akan ditandatangani langsung oleh beliau berupa TR Punishment dan akan langsung dicopot dan DEMOSI ke Pelayanan Masyarakat (YANMA),” bebernya.
“Tantangan Kapolres Sampang akan kami suguhkan kepada Pimpinan Polri secara hirarkies dan akan kami perdengarkan biar tahu apa saja yang disampaikan itu luar biasa, ada sesuatu yang menyentuh Pimpinnan Polri dan bahkan Pimpinan Nasional,” tandasnya.