Ad

Kapolsek Surabaya Dinilai Tidak Patuhi Kapolri Presisi, Polemik Bersikap Arogansi Terhadap Wartawan

SURABAYA – Polemik Beredarnya pemberitaan tentang wartawan dilarang meliput beberapa waktu lalu saat melakukan tugas liputan pertandingan sepak bola antara Persebaya VS PSIS Semarang di Stadion Bungtomo hingga saat ini masih mejadi buah bibir. Pasalnya, Kompol Dwi Nugroho selaku kapolsek tegal sari yang diduga bersikap arogansi terhadap beberapa wartawan yang hendak meliput hingga saat ini masih ngambang.

Setelah beberapa media memberitakan kejadian arogansi tersebut, para insan pers mulai kecewa lantaran perilaku yang terkesan menantang agar diviralkan tersebut bertolak belakang dengan perintah Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. selaku kapolri untuk menjadi polri yang presisi. Ironisnya, pasca kejadian muncul pemberitaan dari web site resmi persebaya.id dengan judul “Hanya Wartawan Terakreditasi LIB Yang Bisa Meliput Pertandingan di Stadion”.

Dalam pemberitaan yang telah diunggah oleh persebaya.id pada tanggal 29 agustus 2022, ditegaskan oleh Angkasa Danu selaku media officer Persebaya bahwasannya wartawan yang boleh meliput harus sesuai Regulasi Kompetisi dari LIB, hanya wartawan terakreditasi yang bisa meliput pertandingan Tidak bisa sembarangan meliput, tidak bisa sembarang ambil gambar dan tidak semudah menunjukkan id pers lalu bisa meliput pertandingan. Ada mekanisme yang harus dipatuhi. Tegas Angkasa Danu.

Bahkan pihaknya secara khusus memberikan apresiasi kepada Kombes Pol. Akhmad Yusep Gunawan selaku kapolrestabes surabaya bersama jajaran yang telah membantu memastikan wartawan yang meliput sudah terakreditasi LIB. Termasuk screening wartawan peliput pertandingan home Bajol Ijo.

Terkait Persoalan tersebut, Moh Hosen selaku pimpinan media Hosnews.id kabupaten Bangkalan menilai pihak PT. LIB telah melakukan tindakan sesuai dengan prosedur. Menurutnya, semua itu perlu dilakukan mekanisme yang terukur demi kelancaran pertandingan. Baik dari segi keamanan, kesehatan hingga masalah publikasi.

“Kami sependapat dengan pihak LIB, selaku operator liga semua itu dilakukan tak lain hanyalah demi kelancaran acara hingga kondusif. Bagi kami pihak LIB sudah sesuai dan sah sah saja. Dan saya sangat setuju atas apresisasi yang diberikan secara khusus kepada bapak kapolrestabes beserta jajarannya. Pihak kepolisian sudah melakukan tugas secara baik.” ujarnya. Senin, (29/08/2022).

Ketika disinggung terkait arogansi yang dilakukan oleh kapolsek tegalsari, Moh Hosen menilai bahwa tindakannya kurang pantas dilakukan. Sebagai polisi berpangkat perwira, seharusnya bisa mengotrol emosi dan bersikap polri yang presisi.

“ Seharusnya dia merasa sebagai pemegang amanah sehingga secara sifat manusiawi bapak kapolsek tidak marah marah kepada rekan rekan wartawan dan terjadi miscom,” imbuhnya.

Hosen berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Apalagi saat ini kepercayaan public terhadap polri menurun lantaran pemberitaan terkait Ferdi Sambo. Menurutnya, Polri dengan media adalah tak dapat dipisahkan bagai air dibelah.

“Kami berharap kapolsek menghargai kebijakan kapolri yang telah memberi slogan kepolisian Presisi. Dengan demikian polemik kurang baik akan sirna karena bagaimanapun wartawan adala pilar ke-4 dalam berbangsa dan bernegara,” tuturnya. (Ab-Red)

Wartawan Cinta Indonesia

Wartawan Cinta Perdamaian

Wartwan Cinta Persatuan

Wartawan Cinta Kapolri

Baca Lainya :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postigan Populer

spot_img