Keharmonisan Eri Cahyadi Wali Kota Bersama Pemuda di Surabaya Terkesan Menarik

SURABAYA -Eri Cahyadi Walikota punya rasa memiliki dan sayang terhadap kota pahlawan, ini patut dijadikan contoh oleh para kepala daerah di Provinsi Jawa Timur, dalam dirinya hanya ingin mensejahterakan rakyatnya yang berslogan Surabaya Hebat Tumbuh Semakin kuat.

Eri Cahyadi orang nomor satu di Surabaya humoris dan humanis kepada siapapun yang Berjumpa dengannya. Ia kepala Daerah yang sangat peduli dengan warga Surabaya dalam segala bidang, baik perekonomian, pendidikan dan lain sebagainya.

Pasalnya keharmonisan Eri Cahyadi Walikota bersama Pemuda di Kota Surabaya Terkesan Menarik dan memantik berbagai elemen Masyarakat. Karena kepeduliannya terhadap anak anak muda yang begitu tulus mengentas mereka dari hal hal yang kurang baik menuju masa depan yang cemerlang.

Diketahui pada hari kami malam (3/07/2025) nampak keharmonisan bapak Walikota Eri Cahyadi ketika berjumpa para pemuda di Surabaya saat sweeping jam malam bersama jajarannya dengan menghubungi salah satu orang tua pemuda untuk memastikan sudah izin.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama rombongannya tengah melintasi jalan di bawah Jembatan Suramadu. Selanjutnya, dia mengarahkan sepeda motornya menuju ke Jalan Kedung Cowek.

Kemudian menanyakan perihal KTP milik keenam anak yang sedang nongkrong tersebut. Beberapa di antaranya bisa menunjukkan, ada yang ketinggalan dan ada yang masih belum jadi.

“Awakmu arek endi (kamu anak mana?), Jalan Tambak Wedi mana? Kok kamu dorong gawe (belum buat) KTP umur 18? Kok enggak ngurus dewe (sendiri), di balai RW onok (ada),” tuturnya, Kamis (03/07/2025) malam hari.

Eri Cahyadi berniat untuk mengantarkan pulang sejumlah anak yang masih berstatus pelajar tersebut. Dia menanyakan, apakah mereka sudah izin keluar malam kepada orangtuanya atau belum.

“Temenan iki tak terno nang omah mu, moleh (serius ini tak antar ke rumah mu, pulang), wes pamit dorong ambek (sudah pamit belum ke) ibumu. Nggowo HP gak? Ayo telepon ibumu,” tegasnya.

Selanjutnya, sejumlah anak tersebut secara bergantian menelepon ibunya untuk memastikan sudah mendapatkan izin keluar rumah. Bahkan, Eri meminta kepada para anak itu untuk video call dengan orangtuanya.

“Bu, niki putra jenengan pamitan nopo mboten? (Bu, anak anda sudah pamitan atau tidak), niki ngopi pinggir embong (ini ngopi di pinggir jalan), depan Taman Nambangan, molene pun dalu (pulangnya jangan malam),” terangnya.

“Bu, dereng nggada (belum punya) KTP nggeh? (Ya), mbenjeng (besok) ngurus KTP nggeh, kulo tanglet jare diurus ibu kulo (saya tanya katanya nanti diurus ibu saya),” ungkapnya.

Kemudian Eri Cahyadi Walikota Surabaya menitipkan pesan kepada anak dan pedagang kopi agar tidak lagi pulang larut malam. Selain itu, dia juga membayar minuman keenam pelanggar jam malam itu,” pungkasnya.

Sebagaimana Pemkot Surabaya sebelumnya telah menerapkan jam malam bagi anak yang berlaku mulai pukul 22.00 WIB sampai 04.00 WIB. “Aturan ini untuk menghindarkan anak dari risiko pergaulan bebas, minuman keras, narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan segala bentuk kekerasan. (Rofi’i)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini