PADANG – Kelompok Cipayung Plus Nasional pada 13 Agustus 2022 launching Rumah Kebangsaan bersama Polri dan diikuti oleh cabang-cabang cipayung plus setanah air bersama Polda serta Polres di Daerah masing-masing melalui media daring.
Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Padang, Tasya mengatakan bahwa GMKI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Padang tidak diundang dan tidak diikutsertakan dalam launching kegiatan tersebut.
“Hanya beberapa kelompok Cipayung Plus yang diundang, kami GMKI dan juga PMKRI Cabang Padang, tidak diundang dan diikut sertakan dalam launching tersebut,” ucapnya, Kamis (22/09/2022).
Namun paska launching untuk menyikapi hal tersebut cipayung plus kota Padang beberapa kali melakukan konsolidasi untuk membahas Rumah Kebangsaan di Kota Padang sendiri.
Kemudian yang terjadi ada oknum yang mengatasnamakan Cipayung Plus Padang membuat Proposal Rumah Kebangsaan dan menyebarkan proposal bahkan informasi yang didapat proposal tersebut sampai Mabes Polri.
“Yang sangat menjadi kemarahan kami dari Cipayung Plus, ada oknum yang mengatasnamakan Cipayung Plus yang menyebarkan proposal rumah kebangsaan untuk mencari dana. Informasi yang kami dapat juga, proposalnya sampai di Mabes Polri dan kami dengar dananya bahkan sudah cair beberapa kali,” lanjut Tasya.
Menyikapi hal tersebut GMKI secara tegas mengatakan bahwa kalau ada yang mengatasnamakan GMKI Cabang Padang, memakai logo GMKI dan menyebarkan proposal maka kami akan mengambil tindakan tegas baik secara keorganisasian bahkan akan segera dilaporkan ke pihak berwajib.
“Ya, kalau ada yang memakai logo GMKI dan menyebarkan proposal, kami akan tindak tegas secara organisasi dan bahkan keranah kepolisian. Akan kami laporkan,” pungkasnya.
Kemudian lanjutnya, GMKI bersama Kelompok Cipayung Plus di Padang sampai saat ini belum menyebarkan proposal terkait kegiatan Rumah Kebangsaan. “Bilapun ada kedepan, tanda tangannya adalah nama saya sebagai ketua cabang yang sah,” tutupnya. (Joslimbad76)