BANGKALAN – Pasalnya Museum Cakraningrat berdiri pada tahun 1983 dan diresmikan sebagai pusat pelestarian budaya Madura. Nama “Cakraningrat” diambil dari nama dinasti penguasa Bangkalan di masa lalu—keturunan bangsawan yang memerintah dengan pengaruh besar di wilayah Madura Barat sejak abad ke-17 yang silam.
Koleksi museum mencakup berbagai benda bersejarah dari masa Kerajaan Bangkalan dan peninggalan kolonial Belanda. Di antaranya adalah manuskrip kuno, keris pusaka, peralatan upacara adat, pakaian kebesaran raja, hingga alat musik gamelan klasik.
Salah satu koleksi yang paling terkenal adalah Gamelan Ratna Dumilah, perangkat gamelan sakral yang digunakan untuk upacara penobatan pejabat keraton di abad ke-18, namun sayangnya benda tersebut dilaporkan hilang pada 4 Agustus 2025, ini sangat menyakiti hati leluhur.
Menyikapi hal ini, Moh Hosen Ketua KAKI Jatim mengatakan bahwa hilangnya benda Cagar Budaya di Museum Cakraningrat Bangkalan Dampak tidak ada perhatian dari Lukman Hakim Bupati Bangkalan dan kelalaian Eko Setiawan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Ujar Ketua KAKI Jatim,” Rabu (15/10/2025).
Bupati Bangkalan Lukman Hakim harus Ikut serta tanggung jawab karena bagaimanapun benda bersejarah harus dijaga dengan baik sehingga pelestarian budaya tetap utuh tanpa harus mengalami kehilangan yang hanya bikin malu dan merusak nama baik kabupaten yang dikenal Kota Dzikir dan Kota Sholawat.
Sedangkan Kelalaian Eko Setiawan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang mengakibatkan kehilangan benda Cagar Budaya dapat dianggap sebagai bentuk tidak melaksankan kewajiban pelindungan (sesuai Pasal 11 UU Cagar Budaya) hal ini dapat dijerat dengan pasal pidana yang terkait dengan hilangnya benda tersebut.
Kendati demikian, kami berharap Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono bukan hanya memproses pelaku pencurian melainkan juga memeriksa Bupati Bangkalan Lukman Hakim dan Eko Setiawan kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selaku penanggung jawab dalam menjaga benda bersejarah cagar budaya yang hilang dimaksud,” pungkas Ketua KAKI Jatim. (Kusnadi)
