Bangkalan- Istilah Golput selalu muncul mendekati hari-hari pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah. Golput atau golongan putih selalu diidentikkan dengan sikap cuek, apatis, atau tidak mau cawe-cawe dengan kondisi politik; akhirnya tidak memilih untuk berangkat ke TPS untuk mencoblos.
Masyarakat Kabupaten Bangkalan, Madura yang memiliki hak pilih diminta agar tidak golput dalam pilkada Bangkalan 2024 pada 27 November besok.
Hal tersebut disampaikan Moh Hosen ketua Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Jatim, Selasa (26/11/2024) malam.
“Dari tahun ke tahun soal pemilu, golput selalu menjadi persoalan. Karena tidak semua keputusan golput berangkat dari gerakan moral atau idealisme yang murni. Pemilu pasca Reformasi, orang menjadi golput juga bukan karena idealisme, tapi kondisi yang memaksa dirinya tak mencoblos.
“Mari kita ramai-ramai datang ke TPS, sehingga partisipasi pilkada pada tahun 2024 di Bangkalan bisa mencapai 80 persenan,” ujarnya.
Menurutnya, partisipasi aktif ini sangat penting untuk menentukan arah masa depan Bangkalan 5 tahun ke depan. “Siapapun pemimpinnya, siapapun Bupatinya, itu adalah pilihan rakyat dan amanah,” ucapnya.
“Masyarakat yang bersikap apatis terhadap politik menjadi salah satu penyebab tingginya angka golput. Masyarakat dengan tipe seperti ini tidak lagi peduli dengan urusan politik, bahkan tidak juga mencari tahu apa itu golput dan risiko jika memilih untuk golput pada setiap pemilu.
Ketidakpedulian serta ketidakpercayaan masyarakat tersebut muncul karena mereka merasakan bahwa tidak ada dampak positif yang terjadi padanya setelah pemilihan. Sementara, berita korupsi yang dilakukan oleh para pemimpin serta wakil rakyat semakin meningkatkan apatis masyarakat terhadap para pejabat.
Selain itu, ia juga menegaskan agar PNS maupun honorer wajib bersikap netral, sebagai tindak lanjut untuk menjaga Netralitas ASN di Bangkalan.
“Walaupun berbeda pilihan yang ada, saya mengimbau tetap jaga kondusifitas. Pada intinya calon yang ada bertujuan untuk kemajuan masyatakat Kabupaten Bangkalan,”ungkapnya. (Syaif)
