SURABAYA – Bergulirnya pemberitaan soal indikasi Kontrak lahan Pinggir Jalan Raya Srengganan Kertopaten kecamatan Simokerto Sidodadi Surabaya tidak ada Persoalan yang harus diperpanjang dan diperdebatkan oleh pihak kalangan elemen masyarakat.
Pasalnya para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Wilayah jalan raya Kertopaten berterimakasih kepada bapak eri Cahyadi dalam mengayomi masyarakat khususnya para pencari nafkah dipinggir jalan untuk mengais rezeki penunjang kehidupan sehari-hari.
Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir jalan atau tempat umum tersebut. Mereka menggunakan gerobak atau tenda dengan modal kecil, tidak memiliki usaha tetap, Berjualan menggunakan peralatan sederhana dan mengikuti aturan pemerintah.
Dalam klarifikasi, Zubairi Ketua PKL Srengganan Kertopaten kecamatan Simokerto Sidodadi mengatakan bahwa indikasi sewa kontrak lahan tidak benar adanya bagi Pedagang Kaki Lima di wilayah ini, bahkan kami mengikuti aturan yang ada sesuai ketentuan tata tertib Kota Surabaya.
Kami Pegiat pedagang kaki lima bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) tidak lain demi kesejahteraan masyarakat di kota pahlawan yang otonomi daerahnya semakin baik semenjak dipimpin Eri Cahyadi Walikota Surabaya,” kata Zubairi,” Kamis (13/02/2025)
Sementara bapak Faqih penasehat pengurus Pedagang Kaki Lima (PKL) Srengganan Kertopaten menegaskan bahwa selama kami menjadi pengurus tidak pernah ada sewa kontrak lahan dan berjalan dengan baik aman kondusif serta penuh keharmonisan antara PKL dengan penegak Perda.
Disisi lain, Moh Hosen Ketua KAKI Jatim mendukung para pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Srengganan Kertopaten kecamatan Simokerto Sidodadi untuk tetap semangat dalam mencari nafkah dengan patuh dan hormat atas peraturan tata tertib (tatib) supaya Kota Surabaya tetap kelihatan bersih dan indah dipandang.
Kami berharap kepedulian pemerintah terhadap pedagang kaki lima (PKL) di Wilayah Srengganan Kertopaten kecamatan Simokerto Sidodadi maupun di seluruh Surabaya untuk memperhatikan tatkala ada program bantuan UMKM. Karena penghasilan PKL yang jualan dipinggir jalan hanya cukup untuk menghidupi keluarga dalam keseharian,” ungkap Hosen KAKI. (Kusnadi)