Hosnews.id|| Bangkalan, DINAS Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispensukcapil) Kabupaten Bangkalan terus melakukan sosialisasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurus akta kelahiran dan kematian. Sosialisasi dilakukan melalui program Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (Gisa). Sasarannya ialah daerah pelosok dengan menggandeng sekolah-sekolah, rumah sakit dan Puskesmas.
“Jadi kami mengimbau kepada masyarakat untuk segera mengurus akta kematian dan kelahiran bagi yang belum punya,” terang Kabid Catatan Sipil (Capil) Dispendukcapil Bangkalan, Ainun Jariyah, Selasa (27/4/2021).
Pihaknya menyampaikan, banyak warga Bangkalan yang belum masuk di data kependudukan. Jumlah data kematian yang diterima tersebut, katanya berdasarkan laporan dari masyarakat.
“Biasanya dari pihak keluarga ingin menghapus nama itu di Kartu Keluarga, tapi akta kematiannya tidak diurus,” katanya.
Dijelaskan, budaya masyarakat Madura, khususnya di Kota Salak akan mengurus Adminduk jika merasa membutuhkan. “Jika belum merasa butuh, mereka tidak akan mengurus,” katanya.
Adminduk berupa akta kelahiran dan kematian memiliki banyak manfaat. Bahkan pihaknya meyakini masyarakat kabupaten paling barat Pulau Madura memahami terkait kegunaan itu. Namun, mereka malas untuk mengurus Adminduk.
“Jika akta kelahiran seperti buat daftar sekolah dan lain-lain. Kalau akta kematian untuk harta warisan, asuransi, ingin nikah lagi dan lain-lain,” jelas dia.
Tercatat data terakhir hingga Bulan Maret 2021 kemarin, masyarakat yang mengurus akta kelahiran sebanyak 398.478, sedangkan jumlah populasi penduduk tahun ini sebanyak 1.082.656 jiwa. Sehingga masih tersisa 684.178 orang yang belum punya akta kelahiran.
Sedangkan masyarakat yang mengurus akta kematian mulai dari Januari – Maret 2021 tercatat 301 orang. Sementara yang melaporkan meninggal dunia, namun tidak mengurus salah satu administrasi kependudukan (Adminduk) itu sebanyak 1.494 orang.
MzL