MOJOKERTO – Maraknya pemberitaan tentang Truk tangki bermuatan tetes bertujuan ke perusahaan PT Ajinomoto sebelum sampai di tengah perjalanan diterima oleh pengepul lapak-lapak diwilayah Kabupaten Mojokerto, Sabtu 17 September 2022 .
“Hal ini dapat respon dari pihak APH Polres Mojokerto Kabupaten.
Kanit Krimsus Herlambang saat di konfirmasi oleh jurnalist dirinya mengatakan,” Kalau terkait permasalahan Truk Tangki kencing, kalau bisa dibuatkan bentuk aduan aja,” paparnya.
Agar ada dasar menindak lanjuti. Mengingat Ijin SIUP terkait Cipta Kerja saat ini adminitrasi.
Lanjutnya,” Mungkin nanti kalau sudah ada bentuk pengaduan atau pemberitaan, bisa kami jadikan dasar Lidik sesuai arahan pimpinan,” jelasnya
Kalau terkait permasalahan truk tangki kencing, disarankan agar pihak yang merasa dirugikan untuk membuat laporan pengaduan jika terdapat indikasi penggelapan barang yang diduga dikurangi sebelum sampai tujuan. Sehingga sebagai dasar Kami untuk lidik dan mengklarifikasi para pihak,” tuturnya.
Supir truk saat di konfirmasi oleh media terkait kencingan, sebut saja Pur mengatakan,” Saya menjadi supir truk tangki tetes sudah hampir 5 tahun mas. Saya cari tambahan ongkos kita turunkan tetes dua drum satu tangki, setelah itu digantikan air lagi biar barangnya tidak susut saat dikirim ke Ajinomoto,” Tandasnya Pur.
LSM Lembaga Swadaya Masyarakat menanggapi kencingan tetes yang diduga kuat pelangaran melawan Hukum, Anggota LSM FAAM Forum Aspirasi dan Advokasi Masyarakat yang selalu di sapa Bung slamet Angkat Suara. ” Apa bila itu benar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, maka kami berharap kepada pihak penegak hukum (APH) Polres Kabupaten Mojokerto agar supaya menindak tegas pelaku pengepul maupun supir truk tangki nakal,” tegas Bung Slamet.
Menurut hasil Investigasi rekan-rekan Media dilapangan, bahwa dugaan kuat dari oknum sopir yang menjual kepada pihak lain serta dugaan pengoplosan tetes tebu yang akan di kirim ke perusahan ,” Maka, itu harus di uji kuwalitasnya karena menyangkut kesehatan bagi konsumen setelah di produksi jadi produk apapun,” pungkas Bung Slamet. (Joslimbad76)