SURABAYA – Luar biasa kinerja kepolisian republik Indonesia dalam menegakkan hukum negara tanpa harus melihat siapa dia, dalam artian jika melakukan tindak kriminal pasti ditindak tegas.
Paska pondok pesantren tempatnya tinggal dikepung polisi selama hampir 15 jam, tersangka pencabulan santriwati Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42), akhirnya berhasil ditangkap.
Sebelumnya polisi melakukan penyisiran seluruh area di Pondok Pesantren (ponpes) Shiddiqiyyah di Desa Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur.
Dengan pengawalan ketat, tersangka kemudian langsung dibawa oleh petugas ke Mapolda Jatim untuk diproses lebih lanjut.
Tak hanya MSAT, polisi juga membawa pengasuh pesantren Shiddiqiyyah KH Mukhtar Mukti dan istrinya dalam menemani dan melihat proses hukum yang dilakukan anaknya.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung jalannya pengegakkan hukum hari ini.
“Sehingga, malam hari ini, yang bersangkutan menyerahkan diri kepada kami. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung jalannya penegakan hukum ini,” ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Kamis (07/07/2022).
Lebih lanjut, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, kemudian dalam prosesnya telah terjadi kesepakatan. Namun, yang bersangkutan, belum menepati waktu yang disepakati bersama. Sehingga, dari periode, Februari, Maret, April diterbitkanlah surat pemanggilan yang pertama, tidak hadir.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto mengatakan, usai dibawa ke Polda Jawa Timur, Mas Bechi langsung (42) langsung ditahan di Rutan Medaeng Sidoarjo.
“Betul, tersangka langsung dibawa ke (Rutan) Medaeng,” ujar Dirmanto kepada awak media.
Bechi disebut Dirmanto tiba di Rutan Medaeng sekitar pukul 02.00 WIB. Statusnya hanya tahanan titipan di Rutan Medaeng, karena dilakukan sebelum proses penyerahan tahap dua yakni alat bukti tersangka ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa timur.
Terhadap Mas Bechi, kata Dirmanto, Polda Jatim juga sudah melakukan sidik jari. Polda telah memastikan yang bersangkutan memang benar-benar orang yang bernama Moch Subchi Azal Tsani (MSAT).
“Kami tadi sudah melakukan serangkaian identifikasi, memastikan bahwa yang bersangkutan benar-benar namannya MSA. Kemudian kami periksaan kesehatan, setelah itu membawa yang bersangkutan ke rutan Medaeng,” pungkasnya. (MH-RED)