Pemkab Bangkalan Raih Penghargaan Atas Penurunan Stunting Dari BKKBN

BANGKALAN – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan dalam menurunkan angka stunting sebagai salah satu visi-misi pembangunan terus menunjukkan tren positif. Buktinya, angka kasus stunting di Kabupaten Bangkalan berangsur menurun, Sabtu (29/06/2024).

Prevalensi angka stunting di Bangkalan hingga akhir 2022 terdata sebesar 26,2 persen, sedangkan pada tahun 2023 turun menjadi 10,2 persen. Artinya, selama periode tersebut telah terjadi penurunan angka stunting sebesar 16 persen, melebihi target yang telah ditentukan Pemerintah sebesar 14 persen.

Atas pencapaian itu, Pemerintah Kabupaten Bangkalan tidak hanya menerima penghargaan percepatan penurunan angka stunting dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), namun juga menjadikan Kabupaten Bangkalan berada di posisi ke-5 sebagai kabupaten dengan angka stunting terendah di Jawa Timur.

Penghargaan dari BKKBN diserahkan langsung oleh Sekretaris Utama BKKBN RI Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si kepada Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Dr. Arief M. Edie, M.Si pada acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Merapi Grand Ballroom PRPP Jawa Tengah Jl. Anjasmoro – Tawangsari, Semarang, Jawa Tengah.

Penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan, menurut Pj Bupati, merupakan kerja sama dari semua pihak. Karena dalam penurunan stunting harus melibatkan semua pihak, sinergitas serta komitmen dari semua pihak menjadi faktor utama dalam penurunan stunting.

“Saya sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada berbagai pihak, terutama pada Tim Penggerak PKK, kader-kader Posyandu di tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa yang telah memberikan edukasi, monitoring, dan menjalankan berbagai inovasi dalam menjalankan program kerjanya terutama dalam menurunkan angka stunting,” ujarnya.

Pj Bupati berharap penghargaan yang diterima akan menjadi spirit bersama untuk terus menurunkan angka stunting di Bangkalan. “Kami membangun komitmen untuk terus menurunkan angka stunting di Kabupaten Bangkalan. Target kami menjadikan Bangkalan 0 persen kasus stunting,” lanjutnya.

Dalam menurunkan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Bangkalan tidak hanya berkolaborasi bersama kader-kader Tim PKK maupun Posyandu, namun juga terus membangun berbagai terobosan program percepatan penurunan stunting. Diantaranya, pemerintah daerah melalui RSUD Syamrabu telah memiliki program Cara Aktif

Menurunkan Stunting (Canting) yang mendeteksi kasus sejak dini dan melakukan edukasi serta penanganan secara efektif, program Sekolah Orang Tua Hebat yang bertujuan memberikan edukasi tentang pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk kolaborasi untuk mencegah pernikahan usia dini
(Wie)

Berita terkait

spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini