Cara Perkenalan Diri Saat Interview Yang Baik : Jika Kamu ada jadwal untuk interview kerja dalam waktu dekat, pastikan kamu punya persiapan yang matang terutama terkait cara perkenalan diri.
dikarnakan ada banyak orang menganggap bahwa kesan pertama merupakan hal yang penting, dan itu juga berlaku untuk interview kerja.
Dalam perkenalan diri saat interview bukan hanya soal menyebutkan nama, pengalaman, atau latar belakang pendidikan. Tapi, perkenalan diri juga bisa jadi alat untuk menunjukkan rasa kepercayaan diri dan sikap profesional.
Ketika kamu mampu memperkenalkan diri dengan baik, kamu akan lebih mudah menarik perhatian HRD atau rekruter. Hal itu tentu sangat penting karena kesan pertama dari HRD juga menentukan jalannya interview kerja.
Lantas, bagaimana cara perkenalan diri saat interview yang tepat dan baik.? Yuk, kita pelajari bersama dengan membaca artikel ini!
Temen-temen gak usah bingung kali ini kami akan kasih kamu tips beserta contoh perkenalan diri saat interview supaya kamu jadi lebih siap dan tidak tegang menghadapi interview nanti. Yuk disimak di bawah ini :
Baca Juga : Contoh Surat Lamaran Kerja yang Benar (2024), Auto Dilirik HRD
Apa Saja Perkenalan Diri Saat Interview?

Ketika ingin memperkenalkan diri kamu perlu memperhatikan struktur yang baik ketika menyampaikannya, supaya HRD yang mewawancarai kamu mendapatkan informasi yang jelas dan bisa jadi nilai tambah juga diantara kandidat yang lain.
- Salam Pembuka
Awali dengan salam untuk membuka perkenalan diri kamu, walaupun mungkin di awal HRD sudah menyapa kamu lebih dahulu tapi kamu perlu memberikan salam kembali sebelum berbicara dan kamu bisa mengucapkan rasa terimakasih karena telah diundang interview untuk proses rekrutmen lebih lanjut.
Hal ini memberikan kesan yang baik, sopan dan menghargai kesempatan yang diberikan dari HRD.
Berikut contoh salam pembuka yang bisa kamu tiru:
“Halo selamat pagi Bapak/Ibu [sebutkan nama HRD]. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya karena sudah diberikan kesempatan untuk bisa lanjut ke tahap rekrutmen lebih lanjut yaitu tahap interview. Izinkan saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu…”
- Mulai dengan Sebutkan Data Diri
Walaupun HRD sudah memiliki CV kamu, tapi kamu perlu memperkenalkan diri kamu kembali dengan lebih jelas supaya HRD bisa lebih mengenal kamu dari diri kamu sendiri, bukan dari CV kamu.
Di sini kamu hanya perlu menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, umur dan domisili tempat kamu tinggal dan jangan bertele-tele supaya perkenalan diri kamu jadi singkat dan efisien membahas hal lain yang penting.
Berikut contoh menyebutkan data diri:
“Perkenalkan nama saya [sebutkan nama kamu], Bapak/Ibu bisa memanggil saya dengan [sebutkan nama panggilan kamu]. Umur saya saat ini [sebutkan umur kamu] dan berasal dari kota [sebutkan asal kota kamu] akan tetapi saat ini saya berdomisili di [sebutkan kota domisili kamu]
- Sebutkan Riwayat Pendidikan dan Prestasi
Setelah menyebutkan data diri kamu, selanjutnya adalah riwayat pendidikan terakhir kamu. Kamu bisa menambahkan tahun lulus, IPK dan prestasi yang pernah kamu dapatkan ketika berkuliah.
Berikut contohnya:
“Saya merupakan lulusan dari [sebutkan universitas dan jurusan kamu]. Saya lulus di tahun [tahun lulus] dengan masa kuliah 4 tahun. Saya mendapatkan IPK 3.5 dengan predikat cumlaude”
- Sebutkan Pengalaman Organisasi atau Magang Selama Kuliah
Untuk kamu yang fresh graduate, menyebutkan kegiatan positif selama berkuliah bisa menjadi nilai tambah kamu. Mengingat belum adanya pengalaman bekerja hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk dipilih.
Berikut contohnya:
“Selama berkuliah saya aktif berorganisasi sebagai ketua BEM Universitas yang mengajari saya bagaimana caranya menjadi leader yang baik bagi teman-teman saya demi menuntaskan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Selain itu saya juga memiliki pengalaman magang di perusahaan [nama perusahaan] sebagai [posisi magang], dari magang tersebut saya memiliki pengalaman pertama saya di dunia kerja dan menjadi pembelajaran saya sebagai modal untuk melamar pekerjaan pada posisi ini.”
- Sebutkan Riwayat Pekerjaan dan Prestasi
Bagi kamu yang sudah memiliki pengalaman kerja, setelah menyebutkan pendidikan terakhir kamu bisa langsung sebutkan saja pengalaman kerja kamu sebelumnya ditambah dengan achievement yang kamu dapatkan selama bekerja yang bisa menjadi nilai tambah ketika interview.
Berikut contohnya:
“Sebelumnya saya bekerja sebagai [posisi pekerjaan] di [perusahaan]. Tanggung jawab saya adalah [sebutkan tanggung jawab dan job desk] dan selama bekerja saya mampu bekerja sama dengan baik bersama tim sehingga mampu meningkatkan [sebutkan achievement selama bekerja] dalam 1 tahun saya bekerja di perusahaan tersebut.
- Tutup dengan Alasan Kamu Melamar
Setelah dirasa cukup memperkenalkan diri kamu perlu menutupnya dengan ditambahkan alasan kamu melamar ke posisi atau perusahaan tersebut. Penutupan ini juga memberikan petunjuk kepada HRD kalau kamu sudah selesai dengan perkenalan diri kamu.
Berikut contohnya:
“Sekian perkenalan diri dari saya Bapak/Ibu, dengan pengalaman pekerjaan dan riwayat pendidikan yang saya miliki saya berharap dapat bergabung bersama perusahaan [nama perusahaan] di posisi [nama posisi]. Dikarenakan saya rasa cukup relevan dengan kriteria yang sedang Bapak/Ibu cari. Saya ucapkan terimakasih dan bila ada pertanyaan lebih lanjut mengenai diri saya, saya siap untuk menjawabnya.”
Baca juga: Contoh Surat Lamaran Kerja Tulis Tangan, Guru, ASN, Alfamart
Tips Cara Perkenalan Diri Saat Interview

Setelah mengetahui apa saja yang perlu kamu sebutkan ketika perkenalan diri saat interview beserta contohnya. Kini saatnya kamu mengetahui tips untuk memperkenalkan diri supaya bisa lebih baik lagi ketika interview.
Jangan Sampai Tegang
Buatlah dirimu senyaman mungkin, karena ketika tegang kamu tidak bisa menjawab pertanyaan dari HRD dengan lancar. Berikut tipsnya:
- Persiapkan diri dengan banyak latihan interview
- Datang lebih awal
- Atur pernapasan
- Fokus tetap positif dan percaya diri
Perhatikan Bahasa Tubuh
Perhatikan gestur tubuh kamu ketika interview. Mulai dari gerakan tangan ketika berbicara, tatapan mata hingga cara duduk kamu karena akan menjadi bahan penilaian interview juga.
Sebutkan dengan Singkat dan Jelas
Jangan bertele-tele ketika perkenalan diri saat interview, jangan sampai kamu jadi terjebak dari penjelasan kamu sendiri karena terkesan berputar-putar. Maka dari itu kamu bisa menyusun poin-poin perkenalan diri terlebih dahulu lalu perbanyak latihan.
Perhatikan Artikulasi dan Gaya Berbicara
Jangan sampai ketika interview gaya bicara kamu seperti sedang mengobrol dengan teman, karena situasi interview adalah situasi yang formal dan profesional sehingga kamu perlu menggunakan bahasa yang formal juga.
Lalu kamu harus berbicara dengan jelas supaya semua maksud dan jawaban yang kamu sampaikan terdengar jelas oleh HRD. Jangan banyak jeda dan menimbulkan suara “…eee…”
Persiapkan Diri dengan Pertanyaan Lanjutan
Setelah perkenalan diri pasti HRD akan memberikan pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan pengalaman kerja atau riwayat pendidikan yang sudah kamu sebutkan sebelumnya.
Hal ini bertujuan HRD ingin mengenal kamu lebih dalam, memvalidasi semua jawaban kamu dan mencocokkan pengalaman dan skill kamu dengan kebutuhan perusahaan.
Maka kamu perlu memprediksi pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang sekiranya akan ditanyakan oleh HRD dari perkenalan diri di awal tadi.
Kesimpulan :
Sesi perkenalan diri saat interview adalah kesempatan yang harus kamu manfaatkan untuk menarik perhatian HRD sejak awal interview kerja.
Agar perkenalan bisa maksimal, kamu harus merangkai latar belakang pendidikan, pengalaman, dan keahlian kamu dengan baik agar bisa relevan dengan bidang pekerjaan yang kamu lamar.
Nah, untuk memperkuat profil dan perkenalan, kamu juga bisa menyampaikan prestasi yang pernah kamu capai dengan bukti data konkret.
Dengan cara itu, kamu akan memberi kesan positif dan menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk perusahaan.
Selain itu, hindari menyampaikan informasi yang tidak relevan dengan pekerjaan agar kamu tetap terlihat profesional dan siap bekerja di mata HRD.
Semoga bermanfaat sampai jumpa di artikel selanjutnya.!