JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus membuka ruang bagi masyarakat dalam memberikan kritik guna menjadikan institusi Polri yang terus melakukan perbaikan kedepannya.
Hal tersebut disampaikan Sigit saat menghadiri acara Hoegeng Awards 2022 di Gedung The Tribrata, Jakarta Selatan.
“Disitulah kami tentunya mencoba untuk memperbaiki diri, membuka ruang untuk di kritik. Sehingga, kita tahu posisi kita dimana dan apa yang harus kita perbaiki,” kata Sigit.
Menurut Sigit, kritik, saran ataupun masukan dari masyarakat dijadikan sebagai suatu energi untuk terus melakukan perbaikan. Ia mengibaratkan, kritik tersebut selayaknya obat berupa pil pahit yang harus ditelan.
“Pil itu pahit, tapi, harus kita makan sehingga kemudian kita bisa menjadi sehat untuk membuat organisasi atau institusi ini menjadi baik, jadi dipercaya dan kemudian masyarakat bisa menerima dan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh kepolisian,” ujar Sigit (01/07/2022).

Terkait Hoegeng Awards, mantan Kabareskrim Polri ini mengakui bahwa sosok mantan Kapolri Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso harus dijadikan panutan dan teladan oleh seluruh personel Kepolisian di Indonesia.
“Pak Hoegeng sebagai contoh teladan. Saya dan kita semua setuju, bahwa Pak Hoegeng bagi kami adalah salah satu teladan, salah satu aset Polri yang kita miliki sampai saat ini. Yang tentunya beliau sangat melegenda sebagai panutan, sebagai teladan di masanya,” ucap eks Kapolda Banten.
Menurut Sigit, hal itu harus dijadikan semangat bagi institusi Polri untuk terus berusaha menjadi seperti apa yang diharapkan oleh masyarakat.
“Menjadi pegangan bagi kita semua, menjadi arah bagi kita semua untuk menjadi institusi yang baik seperti yang diharapkan masyarakat, itu bisa terwujud,” tutur Sigit.
Sigit menekankan, dengan adanya Hoegeng Awards ini, semangatnya adalah masih ada sosok polisi yang dilihat oleh masyarakat untuk layak mendapatkan label untuk meneruskan semangat perjuangan dari Jenderal (Purn) Hoegeng.
Bahkan, sebanyak 67 ribu personel kepolisian diusulkan oleh masyarakat, untuk meraih penghargaan Hoegeng Awards tersebut.
“Sehingga kemudian, kita betul-betul bisa menjadi Polri yang menjadi harapan masyarakat, karena memang kita butuh support, kita butuh kritik, kita butuh pil pahit untuk menjadi lebih baik. Terima kasih dan selamat kepada rekan-rekan. Dan saya yakin akan tumbuh Hoegeng baru dan semangat keteladanan Hoegeng akan terus kita tanamkan di dalam sanubari dan itu menjadi semangat kami untuk terus menjadi lebih baik,” papar Sigit.
Diketahui, dalam acara Hoegeng Awards 2022, penghargaan tersebut diraih oleh tiga sosok polisi teladan. Yakni;
Polisi Berdedikasi
- Kanit Binmas Polsek Muara Gembong Aipda Rohimah
Polisi Inovatif
- Wakapolda Papua Brigjen Eko Rudi Sudarto
Polisi Berintegritas
- Kapolda Gorontalo Irjen Akhmad Wiyagus.
Menanggapi kebijakan yang dibuat kapolri Listyo Sigit Prabowo, Moh Hosen aktivis Komite Anti Korupsi Indonsia (KAKI) meminta agar pihak kepolisian tidak mengabaikan kinerja sesuai UU No 2 tahun 2002 pasal 13.
Karena dilapangan masih banyak oknum anggota yang bersikap tidak sebagaimana petunjuk kapolri dalam artian bersikap Arogansi mungkin karena merasa punya jabatan bersenjata.
Sebagai penyambung aspirasi masyarakat, kami mohon kepada kapolri yang baik hati humuris dan Humunis untuk menegakkan tupoksi kepolisian.
Sebagaima pasal 13 Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah: a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; b. menegakkan hukum; dan c. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Kami rasa jika Kapolri Tegakkan serius UU No 2 tahun 2002 pasal 13 Fainsyaallah tidak akan ada manajemen konflik di negara Indonesia tercinta ini. Karena jika diterapkan dengan sebenarnya tidak mungkin sampai ada konflik antara insan pers dangan Kapolres Sampang Madura Jawa Timur,” Ujarnya. (MH-RED)