Ad

Presiden Jokowi Tidak Salah Pilih Mengangkat Jenderal Listyo Sigit Prabowo Menjadi Kapolri

JAKARTA – Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjabat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) diangkat oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara (27/01/2021) dengan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2021.

Pasalnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kedapatan ujian yang amat luar biasa dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan kepolisian republik Indonesia. Diantaranya penanganan kasus yang muncul dari institusi kepolisian Mabespolri yang saat ini lagi gentingnya dibicarakan publik.

Namun kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo tetap humanis dan profesional dalam penanganan pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Ferdy Sambo, Jumat 8 Juli 2022.

Penanganan kasus pelan-pelan beringsut naik ke tingkatan yang lebih tinggi, dari Polres Jakarta Selatan ke Polda Metro Jaya, dan berakhir di Bareskrim Polri.

Dan yang patut diapresiasi, setelah kapolri mencopot jabatan Irjen ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri, yang akhirnya diamankan personel Brimob di Mako Brimob agar investigasi pemeriksaan lebih lanjut serta lebih fokus.

Terlepas dari dinamika dialektis di dalam proses penanganan kasus, reputasi Kapolri secara personal dan Polri secara institusional nampaknya memang sedang dipertaruhkan.

Jadi tidak heran jika kemudian banyak yang berasumsi bahwa Polri berada pada dua pilihan dilematis antara mengutamakan reputasi institusi atau membela anak buah secara personal.

Dan pastinya informasi yang sampai ke meja Kapolri sedari awal memang cenderung tak utuh sehingga beliau benar-benar harus membersihkan proses investigasi terlebih dahulu dari pihak-pihak yang ingin memengaruhi hasil investigasi, sebelum masuk kepada substansi kasus.

Pengungkapan kasus dalam Institusi sebesar Polri yang birokratis dan hirarkis memang tidak semudah berasumsi di media sosial. Dan publik menyakini, Kapolri sangat memahami hal tersebut.

Lantaran, dibutuhkan upaya ekstra untuk mengamankan proses investigasi di berbagai tingkatan, agar tidak ada yang mencoba-coba untuk memengaruhi proses investigasi, sekecil apapun pengaruh tersebut. Dalam rentetan proses itulah upaya Kapolri saat ini, satu per satu batu penghalang di sepanjang jalan menuju aktual dan faktual sedang dibersihkan.

Tentu langkah itu butuh waktu dan tak semudah membalikkan telapak tangan. Disatu sisi publik harus bersabar menunggu sembari menghentikan semua asumsi-asumsi dan rumor-rumor tak berdasar. Publik harus tetap mengawal proses investigasi kasus ini, memberikan masukan-masukan positif untuk menjaga konsistensi investigasi.

“Terpenting bagi publik, dukungan moral kepada Kapolri harus tetap diberikan berlandasan kejujuran dan kebenaran. Sehingga tercipta republik Indonesia benar-benar merdeka 45.

Tetap semangat bapak Kapolri tercinta! Dalam pembersihan menindak pelawan hukum tanpa ada pengecualian bagi kepolisian di Indonesia, tidak lain demi menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Dalam hal ini Kapolri setiap ambil keputusan jangan memakai hati nurani yang nantinya bisa merusak tatanan hukum yang hakiki.

Wujudkan kepolisian Presisi menjadi sebuah Prestasi.

Penulis : Netty Herawati, SE

Baca Lainya :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Postigan Populer

spot_img